PM Laos Minta Kepala Negara Beri Aplaus buat Jokowi di KTT ASEAN

Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone meminta kepala negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Vientiane memberi tepuk tangan untuk Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Permintaan itu muncul saat dia memberi sambutan di rapat pleno dalam KTT ASEAN.

Lihat Juga : Ledakan di Isfahan Iran saat Timur Tengah Memanas, Ada Apa?

"Saya meminta tepuk tangan untuk Presiden Joko Widodo atas kontribusi dia ke komunitas ASEAN," ucap Sonexay.

Mereka yang turut hadir yakni Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet, PM Malaysia Anwar Ibrahim, Perwakilan Tetap Myanmar Aung Kyaw Moe, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, PM Singapura Lawrence Wong, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Timor-Leste Xanana Gusmao, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.

PM Laos itu juga mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap memberi kontribusi signifikan terhadap kemajuan ASEAN.

"Atas nama Pemimpin ASEAN, saya mengucapkan selamat atas kontribusinya, khususnya menjadikan ASEAN relevansi dan mempromosikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan," kata dia.

Sonexay lantas mengajak pemimpin negara dan komunitas yang hadir di KTT ini memberi tepuk tangan ke Jokowi sebagai bentuk apresiasi.

Dalam KTT ASEAN kali ini, Jokowi tak bisa hadir dan digantikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dalam sesi pleno, Ma'ruf menyampaikan alasan Jokowi absen.

Lihat Juga : Lebanon Digempur, Hizbullah Dukung Gencatan Senjata dengan Israel

"Salam dari Presiden Jokowi yang tidak dapat hadir di KTT ini karena berbagai urusan kenegaraan yang harus diselesaikan menjelang berakhirnya masa pemerintahan pada 20 Oktober nanti," ungkap Ma'ruf.

Ma'ruf juga mengatakan KTT kali ini merupakan terakhir bagi pemerintahan Jokowi dan akan dilanjutkan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota ASEAN atas dukungan dan kerja sama saat Indonesia memegang presidensi pada 2023.

Lihat Juga : Apakah Kopassus Masih Masuk 10 Besar Pasukan Khusus di Dunia?

Selain Ma'ruf Amin, delegasi Indonesia yang turut hadir adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.