Kemlu RI soal Wamenlu Ada 3 Orang: Dalam Demokrasi Biasa
Salah satu wakil menteri luar negeri (Wamenlu) Republik Indonesia yang baru dilantik, Arif Havas Oegroseno, buka suara soal posisi ini yang dijabat tiga orang.
Di pemerintahan Prabowo Subianto, terdapat tiga wamenlu yang membantu kerja-kerja Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
"Kan dalam demokrasi biasa," kata Havis ke awak media usai pisah sambut Sugiono dengan menlu sebelumnya Retno Marsudi di gedung Kemlu, Senin (21/10).
Havis lantas menyingung sejumlah kementerian di Indonesia yang memiliki lebih dari satu wakil menteri seperti Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.
Kementerian BUMN memiliki tiga wakil menteri, begitu juga dengan Kemenkeu.
Di kesempatan ini, Havis juga merespons pertanyaan Menlu yang saat ini bukan berasal dari karier diplomat atau pejabat internal Kemlu.
Sugiono merupakan mantan anggota DPR RI komisi I periode 2019-2024. Bidang komisi ini mencakup bidang pertahanan, urusan luar negeri, komunikasi dan informatika, hingga intelijen negara.
Kerja-kerja Sugiono di komisi I sebetulnya juga tak lepas dari politik luar negeri atau hubungan internasional.
Di pemerintahan sebelum-sebelumnya, kata Havis, terdapat sederet Menlu yang bukan berasal dari Kemlu, melainkan politikus.
Mereka yakni Menlu era Soekarno Adam Malik, dan Menlu era Abdurrahman Wahid (Gusdur), Alwi Shihab.
"Malah kalau kita lihat mayoritas menteri luar negeri itu yang dari dalam itu hanya siapa ya? Mulai Pak Alatas kayaknya. Pak Alatas, Pak Hasan, Pak Marty, dan Bu Retno," ungkap Havis.
Ali Alatas menjadi Menlu di pemerintahan era Soeharto dan BJ Habibie yaitu pada 1987-1999. Lalu Hassan Wirajuda yang menjadi Menlu dari 2001-2009, dan Marty Natalegawa yang menduduki kursi Menlu pada 2009-2014.
Terakhir, Retno Marsudi. Dia menjadi menlu di era Joko Widodo (Jokowi) pada 2014-2024.
(rds/rds)