Pilpres AS 2024: Kenapa Swing States Momok Menakutkan Para Capres?

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Nov 2024 10:35 WIB
Pilpres Amerika Serikat tinggal menghitung hari dan kedua capres, Kamala Harris-Donald Trump, berjuang memperebutkan suara di wilayah swing states
Donald Trump dan Kamala Harris akan bertarung dalam Pilpres AS. (AFP/SAUL LOEB)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat tinggal menghitung hari.

Para calon presiden (capres) sebentar lagi bertarung meraih suara, terutama di Swing States.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Swing States merupakan sekelompok kecil negara-negara bagian yang sangat menentukan hasil pemungutan suara Electoral College.

Electoral College adalah badan yang terdiri dari sekelompok orang yang mewakili 50 negara bagian di AS untuk memilih seorang presiden dan wakil presiden. Sekelompok orang "elektor" tersebut dipilih dan ditentukan oleh tiap-tiap warga negara negara bagian.

Pemilihan umum (pemilu) di AS memang memiliki sistem berbeda dengan pemilu pada umumnya, yakni tidak ditentukan oleh suara terbanyak. Pemilu AS mengandalkan suara elektor untuk menentukan siapa kandidat yang dijagokan oleh perwakilan negara bagian.

Seorang kandidat presiden harus mengamankan suara 270 elektor untuk memenangkan pilpres.

Sebagian besar negara bagian secara konsisten sudah memilih satu partai yang akan didukung.

Sementara itu, sejumlah kecil negara bagian, yang disebut sebagai Swing States, tak konsisten memilih salah satu partai sehingga menjadi penentu kemenangan pilpres.

Dilansir dari Al Jazeera, tahun ini, negara bagian yang menjadi medan panas perebutan yakni Arizona, Georgia, Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, Nevada, dan Minnesota. Negara bagian baru yang masuk dalam kelompok ini yaitu North Carolina.

Di Swing States, hasil survei mengenai elektabilitas calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris sangat ketat.

Di Arizona, rata-rata jajak pendapat menunjukkan kedua kandidat nyaris imbang atau Trump unggul tipis.

Sementara di Pennsylvania, rata-rata jajak pendapat menunjukkan hasil imbang antara Harris dan Trump. Harris di sini juga tampak unggul meski hanya kurang dari satu persen.

Minnesota menjadi satu-satunya negara bagian potensial di mana Harris mempertahankan keunggulannya. Elektabilitasnya melampaui Trump dengan rata-rata lima hingga delapan poin.

Harris dan Trump saat ini telah gencar berkampanye di negara bagian seperti Pennsylvania, Michigan, dan Georgia. Harapannya, mereka bisa mengantongi suara di negara-negara bagian tersebut.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER