Profil Kelompok Perlawanan Islam Irak, Milisi yang Ikut Serang Israel

CNN Indonesia
Jumat, 01 Nov 2024 17:53 WIB
Kelompok Perlawanan Islam Irak mengklaim telah mengirim empat drone secara terpisah yang menyasar target penting di Israel pada Jumat (1/11).
Profil Kelompok Perlawanan Islam Irak. (AFP/ZAID AL-OBEIDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok Perlawanan Islam Irak mengklaim telah mengirim empat drone secara terpisah yang menyasar target penting di Israel pada Jumat (1/11).

Dalam rilis resminya, kelompok ini menyatakan tiga serangan drone menargetkan Israel selatan dan satu pesawat tak berawak menyasar "target vital" di Dataran Tinggi Golan, demikian dilansir Al Jazeera.

Siapa Kelompok Perlawanan Islam Irak?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Perlawanan Islam (Islamic Resistance in Iraq/IRI) atau yang dalam bahasa Arab disebut Al-Muqawama al-Islamiyah fi al-Iraq merupakan kelompok milisi Irak pro-Iran yang berdiri pada 2020.

Kelompok milisi ini dibentuk dari sejumlah milisi di Irak. Beberapa milisi yang tergabung dengan IRI, antara lain, Kataib Hizbullah, Harakat Hezbollah al-Nujaba, Organisasi Badr, Asa'ib Ahl al-Haq, Kata'ib al-Imam Ali, hingga Saraya Khorasani.

Seluruhnya merupakan milisi pro-Iran yang bersekutu dengan pemimpin tertinggi negara tersebut, Ayatollah Ali Khamenei.

IRI juga dikenal sebagai bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (Popular Mobilisation Forces/PMF).

PMF adalah organisasi payung yang disponsori oleh negara Irak, yang memiliki anggota sekitar 67 faksi. Organisasi ini didirikan pada 2014 dengan tujuan untuk memerangi ISIS.

Meski menjadi bagian PMF, aktivitas IRI tak selalu berada di bawah komando PMF. Sebab, beberapa faksi dalam PMF merupakan pendukung ulama Syiah Irak, Ali al-Sistani.

Menurut peneliti senior di Institut Timur Tengah, Randa Slim, IRI dibentuk untuk mengusir pasukan Amerika Serikat dari Irak dan Suriah.

Milisi IRI seringkali melakukan serangan atas nama PMF, yang kemudian dibantah PMF karena tak selamanya diperintahkan mereka.

Namun, ketika terjadi suatu kesalahan yang bisa saja dilakukan oleh PMF, payung kelompok itu tak akan begitu disalahkan karena ada IRI yang bisa dijadikan kambing hitam.

Aksi IRI memerangi AS sendiri sudah tak terhitung lagi. Salah satunya ketika IRI menyerang Tower 22 pada awal tahun ini yang mengakibatkan kematian tiga personel militer AS.

Dalam serangan itu, 143 orang Amerika juga terluka, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Oleh karena itu, AS menetapkan milisi ini sebagai kelompok teroris.

(gas/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER