MER-C: Kelaparan di Jalur Gaza Meluas, Makanan Tak Boleh Masuk

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Nov 2024 15:20 WIB
Mer-C mengatakan kelaparan semakin meluas karena pengepungan, agresi dan blokade Israel hingga menghalangi bantuan makanan.
Mer-C mengatakan kelaparan semakin meluas karena pengepungan, agresi dan blokade Israel hingga menghalangi bantuan makanan. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Jakarta, CNN Indonesia --

Medical Emergency Committee (Mer-C) Indonesia mengungkap kelaparan di jalur Gaza Selatan terus meluas akibat pengepungan dan blokade yang dilakukan Israel.

Bantuan kemanusiaan, terkhusus pasokan makanan disebut tidak boleh masuk.

"Kelaparan di jalur Gaza Selatan terus meluas akibat semakin intensifnya pengepungan, agresi serta blokade masuknya pasokan makanan ke jalur Gaza oleh penjajah," tulis Mer-C di akun Instagram @mercindonesia, Sabtu (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi tersebut disampaikan Relawan Mer-C Indonesia di Gaza bernama Edy Wahyudi.

"Warga dari utara dipaksa pindah ke selatan, tapi di Selatan bahan makanan tidak boleh masuk. Sudah beberapa bulan tertahan di perbatasan," tulis Mer-C.

Organisasi kemanusiaan ini lantas membuka donasi untuk bantuan ke Gaza, informasi soal ini bisa diakses melalui Instagram maupun laman resmi mereka.

[Gambas:Instagram]

Sebelumnya, pada Senin (28/10), Parlemen Israel mengesahkan Undang-undang yang melarang UNRWA, badan PBB yang fokus mengurusi bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina.

"UNRWA sudah lama tak lagi jadi lembaga bantuan kemanusiaan, namun selain menjadi pendukung teror dan kebencian, UNRWA merupakan lembaga yang mengabadikan kemiskinan dan penderitaan," kata Ketua Komisi untuk hubungan luar negeri dan pertahanan Knesset Yuli Edelstein dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (29/10).

"Alasannya sederhana - agar bisa bertahan, UNRWA menciptakan permintaan akan bantuan kemanusiaan. produk yang disediakannya. Lingkaran horor berakhir hari ini, mereka keluar!" ujar dia lagi.

Keputusan Israel tersebut menuai kecaman dari PBB dan negara-negara dunia.

(ryn/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER