Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunjuk mantan rivalnya Gideon Saar sebagai menteri luar negeri baru pada Selasa (5/11).
Saar ditunjuk untuk menggantikan Israel Katz yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan, setelah Netanyahu memecat Yoav Gallant dari kursi menhan karena kerap cekcok selama agresi Israel di Gaza.
Lima tahun yang lalu, Gideon Saar menantang Netanyahu untuk kursi kepemimpinan partai sayap kanan Likud. Mantan jurnalis dan pengacara itu kemudian meninggalkan Likud pada 2020, usai menuding partai itu dikorupsi di bawah kepemimpinan Netanyahu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pecahnya perang Israel dan kelompok Hamas pada Oktober 2023 lalu, Saar bergabung dengan kabinet perang Israel. Pada September, dia bergabung dengan pemerintahan Netanyahu sebagai menteri tanpa portofolio.
"Sebagai anggota lama pemerintahan dan kabinet, Gideon Saar membawa pengalaman substansial dan penilaian yang baik dalam masalah keamanan dan kebijakan," kata Netanyahu usai penunjukan Saar sebagai menlu.
"Bergabungnya Saar akan memperkuat posisi koalisi dan menstabilkan pemerintahan yang sangat penting, terutama di masa perang," imbuh Netanyahu.
Saar terjun ke dunia politik pada 1999 sebagai sekretaris pemerintah, sebelum terpilih menjadi anggota parlemen Israel Knesset pada 2003.
Jabatannya naik hingga menjadi menteri dalam negeri dan menteri pendidikan di pemerintahan Netanyahu sebelumnya.
Ia menikah dengan jurnalis Israel terkemuka Geula Even dan memiliki dua orang anak. Seorang putri dari pernikahan pertamanya, Alona Saar, adalah seorang aktris populer
Sebelumnya Netanyahu memecat Yoav Gallant dari jabatan menhan, setelah berbulan-bulan perselisihan soal agresi di Gaza. Netanyahu dan Gallant kerap beda pendapat soal kesepakatan pembebasan sandera dan masa depan Gaza.
Kantor PM Netanyahu menuduh Gallant mengadopsi "narasi anti-Israel".
"Di tengah perang, lebih dari sebelumnya, kepercayaan penuh antara perdana menteri dan menteri pertahanan sangat dibutuhkan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dikutip dari AFP.
"Meskipun pada bulan-bulan awal kampanye terdapat kepercayaan dan kerja yang sangat produktif, selama beberapa bulan terakhir kepercayaan tersebut telah terkikis," imbuhnya tentang koleganya dari partai Likud.
Netanyahu mengatakan bahwa ia telah menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz sebagai menteri pertahanan yang baru, dengan mengatakan bahwa ia "telah membuktikan kemampuan dan kontribusinya terhadap keamanan nasional".
Gallant menanggapi pemecatannya dengan unggahan di media sosial bahwa "keamanan negara Israel adalah dan akan selalu menjadi misi hidup saya".
Netanyahu mengatakan bahwa ia telah berupaya untuk menjembatani perbedaan antara dirinya dan Gallant.
"Namun, perbedaan tersebut justru semakin melebar. Perpecahan ini bahkan diketahui publik dengan cara yang tidak biasa dan, lebih buruk lagi, diketahui oleh musuh-musuh kita, yang menikmatinya dan memperoleh keuntungan besar darinya," katanya.
"Pelanggaran kepercayaan yang semakin meningkat antara Menteri Pertahanan dan saya telah diketahui publik, yang mencegah kelanjutan normal manajemen kampanye kami," kata Netanyahu.
"Mengingat hal ini, saya telah memutuskan untuk mengakhiri masa jabatan Menteri Pertahanan. Saya telah memilih untuk menunjuk Menteri Israel Katz sebagai penggantinya."