Menang Pilpres, Trump Minta Batalkan Vonis Kasus Uang Tutup Mulut

Tim kuasa hukum Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan sedang berupaya membatalkan hukuman Trump atas kasus uang tutup mulut.

Seorang sumber yang mengetahui langkah tersebut mengatakan kepada CNN bahwa kuasa hukum Trump ingin memastikan mantan Presiden AS itu lepas dari jerat hukum sama sekali.

Lihat Juga : Harris Kalah dari Trump di Pilpres AS, Demokrat Salahkan Joe Biden

Dia berujar kuasa hukum Trump kemungkinan akan mengajukan gugatan ke pengadilan dalam beberapa hari ke depan.

Mereka diduga akan menggunakan dalih bahwa seorang presiden terpilih berhak atas perlindungan konstitusional layaknya presiden yang sedang menjabat dan harus dilindungi dari tindakan apa pun oleh jaksa negara bagian.

Gugatan itu diperkirakan diajukan sebelum batas waktu putusan Hakim Juan Merchan pada 12 November mengenai pertimbangan menghapus hukuman Trump menyusul putusan Mahkamah Agung atas kekebalan hukum sang mantan presiden.

Pada April lalu, jaksa penuntut umum mendakwa Trump terlibat dalam konspirasi berlapis berupa penipuan, kebohongan, dan upaya menutup-nutupi kasus.

Asisten Jaksa Wilayah Matthew Colangelo mengatakan Trump memalsukan catatan bisnis untuk membayar $130.000 ke bintang porno Stormy Daniels.

Lihat Juga : ANALISIS Trump Menang Pilpres AS, Bagaimana Langkah AS soal Palestina?

Uang itu agar Daniels "diam" terkait hubungan seksual yang dilakukan pada 2006, mengingat Trump akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016.

Trump pun dijadwalkan hadir di pengadilan New York pada 26 November untuk menerima putusan hukuman. Kendati begitu, hal tersebut menuai perdebatan karena Mahkamah Agung pada Juli memutuskan bahwa Trump memiliki kekebalan hukum.

Hakim Juan Merchan akhirnya menetapkan batas waktu hingga 12 November untuk mempertimbangkan soal pembatalan hukuman sesuai putusan MA.

Lihat Juga : Pidato Kemenangan, Trump Sebut Tak Ada Perang Saat Ia Jadi Presiden AS

Berdasarkan hasil persidangan, Trump akan dijatuhi hukuman empat tahun penjara buntut kasus ini. Jika Hakim Merchan melanjutkan hukuman Trump, maka sang presiden terpilih tidak bisa dipenjara.

Hakim tak boleh menjatuhkan hukuman penjara kepada presiden terpilih. Oleh sebab itu, hukuman Trump kemungkinan akan jadi lebih ringan, seperti misalnya diganti dengan masa percobaan, kurungan rumah, pelayanan masyarakat, maupun denda.