Xi Jinping Ucapkan Selamat ke Trump, Ajak AS Akur dengan China

Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump atas kemenangannya di pemilihan presiden atau Pilpres AS 2024.

Dalam pernyataan resmi yang dilaporkan kantor berita Xinhua, Xi meminta kepada Trump untuk mencari cara yang tepat bersama-sama agar China dan AS rukun.

Lihat Juga : Prabowo Ucapkan Selamat Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS

"[Saya ingin China dan AS] menemukan cara yang tepat untuk hidup rukun, sehingga memberikan manfaat kepada kedua negara dan dunia yang lebih luas," kata Xi, seperti dilaporkan Xinhua.

Xi menuturkan berdasarkan catatan sejarah, China dan AS mendapatkan keuntungan dari kerja sama dan mendapat kerugian dari perselisihan.

Oleh sebab itu, hubungan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan akan memenuhi kepentingan kedua negara serta memenuhi aspirasi masyarakat internasional.

Lihat Juga : ANALISIS Trump Menang Pilpres AS, Bagaimana Langkah AS soal Palestina?

"[Saya berharap China dan AS] menjunjung tinggi prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan. [Saya juga berharap agar China dan AS] memperkuat dialog dan komunikasi, mengelola perbedaan dengan baik, serta memperluas kerja sama yang saling menguntungkan," lapor Xinhua.

Sejumlah pengamat politik internasional memprediksi relasi AS dan China akan kembali menegang di tangan pemerintahan Trump.

Dalam pidato kemenangannya pada Rabu (6/11) dini hari AS, Trump berjanji akan mengambil sikap yang lebih tegas terhadap China. Langkah ini termasuk menerapkan tarif setinggi 60 persen untuk semua barang China yang masuk ke AS.

Saat menjabat di Gedung Putih periode 2017-2021, Trump memang menerapkan sejumlah kebijakan proteksionisme terutama dari produk dan perusahaan China.

Trump bahkan menabuh genderang perang dagang dengan China hingga membuat relasi kedua negara menegang. Selain soal ekonomi, pemerintahan AS di tangan Trump saat itu juga menuduh China menjadi biang kerok pandemi Covid-19.