Putin Sanjung Trump Pria Sejati, Rusia Siap Dialog dengan AS

CNN Indonesia
Jumat, 08 Nov 2024 08:26 WIB
Putin memuji Trump sebagai sosok pria sejati yang telah bertindak penuh keberanian saat dihadapkan pada insiden percobaan pembunuhan Juli lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin puji Donald Trump sebagai pria sejati. (AFP PHOTO / POOL / JORGE SILVA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya di pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat 2024.

Dalam pernyataan publik di sebuah diskusi pada Kamis (7/11), Putin memuji Trump sebagai sosok pria sejati yang telah bertindak penuh keberanian saat dihadapkan pada insiden percobaan pembunuhan pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin pun berujar Rusia siap untuk menjalin kerja sama dan berdialog dengan sang Presiden terpilih.

Trump mengalami upaya pembunuhan oleh remaja bernama Thomas Matthew Crooks di Butler, Pennsylvania, pada 14 Juli. Pelaku penembakan tewas ditempat diterjang peluru Secret Service yang mengawal Trump saat itu.

"Menurut pendapat saya, ia berperilaku dengan sangat benar, berani, seperti pria sejati," kata Putin di klub diskusi Valdai di resor Laut Hitam Rusia, Sochi.

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya ia sebagai Presiden Amerika Serikat," lanjut Putin, seperti dikutip Reuters.

Putin menuturkan pernyataan Trump selama kampanye mengenai Ukraina dan pemulihan hubungan dengan Rusia patut mendapat perhatian.

"Apa yang dikatakan mengenai keinginan untuk memulihkan hubungan dengan Rusia, untuk mengakhiri krisis Ukraina, menurut saya, ini setidaknya patut mendapat perhatian," ucap Putin.

Trump sempat berjanji ketika kampanye pilpres bahwa ia akan membawa perdamaian di Ukraina dalam waktu 24 jam jika terpilih. Kendati begitu, ia tak menjelaskan mengenai langkah yang akan diambil untuk mewujudkan hal itu.

Saat ditanya soal ini, Putin juga mengaku tak bisa memprediksi kebijakan yang akan diambil Trump. Dia akan memantau dinamika yang terjadi.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang. Saya tidak punya petunjuk," kata Putin.

Trump sejak dulu disebut-sebut memiliki hubungan baik dengan negara Rusia. Media-media Barat pernah menuding sang mantan Presiden sebagai agen pengaruh Rusia. Hal ini sudah ditepis oleh Trump maupun Kremlin.

Penasihat Khusus AS Robert Mueller sempat menyelidiki tuduhan kolusi antara Trump dan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016. Namun demikian, pada 2019 ia mengatakan tak ada bukti konspirasi antara Trump dan Rusia.

Trump memenangkan pilpres AS usai perolehan suaranya sukses menembus ambang batas Electoral College yakni 270.

Hingga Kamis (7/11), hasil penghitungan suara menunjukkan Trump mengamankan 295 suara elektor, sedangkan rivalnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, meraup 226 suara.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER