Balas Uji Coba Korut, Korsel Tembakkan Rudal Balistik Hyunmoo ke Laut

CNN Indonesia
Jumat, 08 Nov 2024 14:35 WIB
Korsel uji coba rudal Hyunmoo, tanggapi provokasi Korut. Foto: AFP/HANDOUT
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan menembakkan rudal balistik ke Laut Barat pada Jumat (8/11) sebagai respons atas uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara yang diluncurkan beberapa hari lalu.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan latihan tembakan langsung itu dilakukan untuk menunjukkan "tekad kuat" Seoul dalam menanggapi provokasi Korea Utara.

"[Tembakan rudal ini menekankan] kemampuan dan kesiapan Korea Selatan untuk serangan presisi terhadap provokasi musuh," demikian keterangan komando militer Korsel, seperti dikutip AFP.

Berdasarkan keterangan militer Seoul, latihan tersebut melibatkan rudal jarak pendek surface-to-surface, Hyunmoo.

Hyunmoo adalah serangkaian rudal yang merupakan kunci dari sistem serangan preemptive 'Kill Chain' Korea Selatan. Rudal ini memungkinkan Seoul meluncurkan serangan pencegahan jika ada tanda-tanda bahwa Korea Utara akan segera menyerang.

Korea Selatan memulai produksi rudal balistik jarak pendek dalam negeri pada 1970-an untuk melawan ancaman yang ditimbulkan Korea Utara.

Pada awal Oktober, Korsel untuk pertama kalinya memamerkan rudal balistik terbesarnya, Hyunmoo-5, yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan bunker bawah tanah.

Penembakan rudal Korsel ini sendiri dilakukan setelah Korut pada pekan lalu melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) paling canggih dan kuat yang berbahan bakar padat.

Korut juga meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek dalam latihan terpisah selama dua pekan terakhir.

Pekan lalu, Korsel bersama-sama dengan Jepang dan Amerika Serikat menggelar latihan udara bersama yang melibatkan pesawat bomber B-1B AS, jet tempur F-15K dan KF-16 Korea Selatan, dan jet F-2 Jepang. Latihan itu ditujukan sebagai tanggapan atas peluncuran ICBM Korut beberapa waktu sebelumnya.

Latihan bersama semacam itu sejak dulu membuat marah Pyongyang, yang memandangnya sebagai latihan untuk menginvasi Korut.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin tertinggi Kim Jong Un, menyebut latihan AS-Korea Selatan-Jepang sebagai "penjelasan berbasis tindakan tentang sifat agresif musuh yang paling bermusuhan dan berbahaya terhadap Republik kami."

(blq/dna)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK