Warga Malaysia mengungkapkan kemarahannya usai enam orang tentara asal Negeri Jiran yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), mengalami luka imbas serangan Israel.
Dilansir dari SCMP, Angkatan Bersenjata Malaysia mengatakan seorang tentara mengalami patah tulang lengan kiri sementara lima lainnya mengalami luka ringan akibat serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan Israel terjadi di kota Saida, saat batalion tersebut sedang dalam perjalanan menuju markas mereka di Marakah, Lebanon Selatan, untuk memulai tugas.
"Ledakan itu menargetkan kendaraan lain yang sedang menuju Beirut, tetapi akhirnya merusak bus yang mengangkut anggota MALBATT 850-12," demikian pernyataan Angkatan Bersenjata Malaysia.
Di media sosial, warganet Malaysia mengecam serangan Israel. Banyak yang mendoakan keselamatan pasukan UNIFIL dan mempertanyakan mengapa Israel melakukan serangan terus-menerus, tanpa hukuman apa pun dari negara-negara Barat.
"Kami akhirnya pasrah saja. Karena anak emas Amerika Serikat (Israel) tidak bisa diganggu. Terkadang saya bertanya-tanya apa gunanya tentara Malaysia menyelamatkan tentara AS di Mogadishu," kata seorang WN Malaysia pengguna Facebook.
Dia merujuk pada pembebasan pasukan komando Ranger dan Delta Force AS selama Pertempuran Bakara di Somalia tahun 1993. Saat itu tentara Malaysia berperan penting dalam penyelamatan 70 tentara AS yang terjebak pertempuran melawan pemberontak Somalia.
Beberapa warga Malaysia juga menuntut pemerintah menarik pasukan mereka dari Lebanon, dengan alasan bahwa PBB tidak mampu mengendalikan agresi Israel di wilayah tersebut.
"Jaminan apa yang diberikan PBB untuk pasukan kita di sana? Kalau tidak ada lebih baik tarik pasukan penjaga perdamaian kita," tulis warganet Malaysia lainnya.
Malaysia termasuk di antara negara-negara yang mengecam agresi Israel di Gaza. Pekan lalu, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan negaranya akan mengusulkan mosi untuk mengeluarkan Israel dari PBB.
(dna)