Selain Prabowo, Biden Juga Jamu Presiden Israel di Hari yang Sama
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog di Gedung Putih, Washington D.C, pada Selasa (12/11) waktu setempat.
Kunjungan Herzog ke Gedung Putih ini berlangsung sebelum Presiden RI Prabowo Subianto juga mengunjungi Biden di Gedung Putih di hari yang sama.
Lawatan Herzog ini menandai pertemuan keempatnya dengan Biden sejak sang presiden AS menjabat di Gedung Putih.
Dikutip Middle East Eye, dalam pertemuan itu Biden menegaskan kembali bahwa "komitmen AS terhadap Israel adalah kokoh" dan bahwa "prioritas utama adalah membawa para sandera kembali ke rumah" dari Gaza.
Herzog juga mengungkit "berita duka hari ini" dengan menceritakan bahwa "dua warga Israel tewas akibat serangan roket dari Lebanon di kota Nahariya, kota tepi pantai yang indah di bagian utara Israel."
Di saat bersamaan, agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina dan Lebanon hingga hari ini telah menewaskan ratusan warga sipil di kedua negara setiap harinya.
"Inilah yang kami alami dari Lebanon, Tuan Presiden, dan Anda sangat memahami situasinya," lanjut Herzog.
"Kami berjuang keras, kami melindungi rakyat kami... dan saya tahu Anda bekerja keras untuk memastikan perang ini akan berakhir dan yang utama adalah terciptanya keamanan bagi rakyat Israel, juga bagi rakyat Lebanon."
Herzog menambahkan, "Semua ini bermula di Teheran. Semua berawal dari kekaisaran kejahatan."
Biden, seperti yang telah beberapa kali dikatakannya, menyebut bahwa seseorang tidak perlu menjadi Yahudi untuk menjadi seorang Zionis.
"Saya tahu Anda, jelas seorang Zionis, Tuan Presiden," ucap Herzog kepada Biden.
Pertemuan dengan Herzog ini berlangsung beberapa jam sebelum Biden menjamu Prabowo di Gedung Putih.
Dalam pertemuan dengan Prabowo, Biden juga membahas agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina yang masih berlangsung.
Melalui pernyataan berasama yang dirilis Gedung Putih, Biden dan Prabowo disebut sepakat menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan Lebanon.
Biden juga sepakat dengan Prabowo untuk berkomitmen merealisasikan pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan layak. Namun, dalam pernyataan itu kedua presiden juga menyebut bahwa keamaan Israel juga harus terjamin dalam solusi dua negara yang menjadi resolusi konflik Palestina-Israel selama ini.
"Kedua pemimpin tetap berkomitmen pada pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan layak, serta menjaga keamanan Israel sebagai bagian dari solusi dua negara yang memungkinkan warga Israel dan Palestina hidup dalam perdamaian yang adil, abadi, dan aman," bunyi pernyataan bersama dari Gedung Putih.
(rds)