Eks Demokrat Tulsi Gabbard Jadi Direktur Intelijen Nasional Trump

CNN Indonesia
Kamis, 14 Nov 2024 16:10 WIB
Donald Trump, menunjuk mantan anggota Partai Demokrat, Tulsi Gabbard, menjadi Direktur Intelijen Nasional AS pada Rabu (13/11).
Tulsi Gabbard ditunjuk jadi Direktur Intelijen Nasional Trump. Foto: AFP/ERIC BARADAT
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menunjuk mantan anggota Partai Demokrat, Tulsi Gabbard, menjadi Direktur Intelijen Nasional AS pada Rabu (13/11).

Trump menunjuk Gabbard menjadi Direktur Intelijen Nasional lantaran dirinya punya pengalaman di bidang militer. Ia menilai latar belakang tersebut dapat membuat kemampuan intelijen AS menjadi lebih baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia [Tulsi Gabbard] akan membawa semangat tanpa rasa takut yang telah mendefinisikan kariernya yang gemilang ke dalam komunitas intelijen kita," kata Trump dilansir AFP.

Usai ditunjuk sebagai Direktur Intelijen Nasional, Gabbard mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Trump.

Dalam pernyataan resminya, Gabbard menganggap jabatan tersebut sebagai kesempatan emas bagi dirinya untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kebebasan bagi rakyat AS.

"[Saya berterima kasih] atas kesempatan untuk melayani sebagai anggota kabinet Anda untuk membela keselamatan, keamanan, dan kebebasan rakyat Amerika. Saya menantikan untuk segera bekerja," ungkap Gabbard.

Gabbard sendiri merupakan salah satu pendukung Trump di pilpres AS 2024. Ia pindah dari Partai Demokrat ke Partai Republik demi mendukung Trump memenangi pilpres AS tahun ini.

Gabbard sejatinya bukan sosok asing di AS. Ia merupakan salah satu pejabat AS yang kerap menentang dukungan AS terhadap Ukraina untuk berperang melawan Rusia.

Selain itu, pada 2022, Gabbard juga pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial. Saat itu, ia mengeklaim ada laboratorium biologi milik AS di Ukraina yang digunakan untuk mengembangkan senjata biologis.

Klaim ini pun digunakan oleh Rusia untuk membenarkan serangannya di Ukraina. Sebab, klaim keliru ini membuat Rusia seolah-olah menyerang laboratorium biologi milik AS, bukan menyerang Ukraina.

Pada pilpres AS 2020, Gabbard juga pernah mencalonkan diri menjadi presiden. Ia maju sebagai capres dari partai ke-3, yakni partai yang berada di luar partai utama, Partai Demokrat dan Partai Republik.

Donald Trump sendiri saat ini sudah menunjuk beberapa tokoh untuk mengisi jabatan menteri di kabinetnya.

Beberapa di antaranya, seperti pendiri SpaceX, Elons Musk, yang ditunjuk menjadi Menteri Efisiensi Pemerintahan dan eks presenter Fox News, Pete Hegseth yang ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan.

(gas/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER