Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan serangan udara Israel yang dahsyat di pinggiran selatan Beirut, Ghobeiry dan beberapa wilayah di Lebanon selatan.
Serangan udara itu terjadi tak lama setelah militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa serangan sebelumnya menghantam lingkungan Burj al-Barajneh dan area Ghobeiry di pinggiran selatan ibu kota Lebanon.
Serangan udara Israel di kota Ain Qana di Lebanon selatan telah menewaskan lima anggota keluarga, demikian dilaporkan Kantor Berita Nasional.
Ni'mat Allah Hussein Malah, istrinya, dan tiga anak mereka tewas dalam serangan itu, yang menghancurkan rumah mereka.
Kantor berita tersebut melaporkan beberapa serangan udara lainnya di Lebanon selatan, termasuk di Kota Rmadiyeh, Jebchit, al-Shaitiya, Jouaiya, dan Khirbet Selm.
Kemudian serangan udara Israel juga menewaskan 3 orang, melukai 9 orang di Lebanon selatan.
Sebelum serangan di Beirut selatan, sebuah pesawat nirawak Israel menewaskan tiga orang dan melukai sembilan orang lainnya dalam serangan udara di lingkungan permukiman di kota selatan Tyre.
Kantor berita resmi Lebanon melaporkan serangan itu terjadi di distrik al-Zira. Serangan pesawat nirawak itu menyebabkan kerusakan signifikan di area yang menjadi sasaran. Tim penyelamat, yang didukung oleh militer, terus mencari orang hilang di tempat kejadian.
Tyre adalah kota pesisir kuno di Lebanon yang terkenal dengan Situs Warisan Dunia UNESCO-nya.
Sebelum Hizbullah dan Israel mulai saling tembak di perbatasan tahun lalu, sedikitnya 50.000 orang tinggal di Tyre, kota yang ramai dan menjadi rumah bagi umat Kristen dan Muslim.
Sejak September, Israel menggempur habis-habisan Lebanon. Mereka jua membunuh pemimpin dan komandan strategis Hizbullah.
Hari-hari setelah itu, Israel dan Hizbullah saling gempur dan melempar rudal atau roket.
Kemudian pada awal Oktober, Israel melancarkan invasi. Selama operasi mereka menembaki fasilitas sipil.
Pasukan Israel juga menyerang pos pasukan penjaga perdamaian di Lebanon (UNIFIL) hingga merusak sejumlah properti.
Hingga kini, serangan membabi buta Israel menyebabkan lebih dari 1.500 orang di Lebanon meninggal.
(tim/fra)