China Desak Perdamaian di Ukraina Usai Biden Izinkan Rudal AS Dipakai

CNN Indonesia
Senin, 18 Nov 2024 19:15 WIB
China kembali menyerukan perdamaian atas konflik yang terjadi di Ukraina setelah Presiden AS Joe Biden mengizinkan rudal jarak jauh dipakai Ukraina.
Foto ilustrasi. China kembali menyerukan perdamaian atas konflik yang terjadi di Ukraina setelah Presiden AS Joe Biden mengizinkan rudal jarak jauh dipakai Ukraina. (via REUTERS/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAI)
Jakarta, CNN Indonesia --

China kembali menyerukan perdamaian atas konflik yang terjadi di Ukraina. Hal ini menyusul sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mengizinkan Ukraina memakai rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang target militer di Rusia.

"Gencatan senjata dini dan solusi politik demi kepentingan semua pihak," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian saat ditanya soal keputusan AS,
Dilansir AFP, Senin (18/11).

"Hal yang paling penting adalah mendorong pendinginan situasi sesegera mungkin," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, China tampil sebagai negara yang bersikap netral atas konflik Rusia-Ukraina. Negeri tirai bambu itu menyatakan tidak mengirimkan bantuan kepada kedua pihak, tidak seperti AS dan negara-negara Barat lainnya.

Namun, China tetap menjadi sekutu politik dan ekonomi Rusia. Negara-negara NATO bahkan mencap China sebagai negara yang mendukung perang itu karena tidak pernah mengeluarkan pernyataan kecaman.

Lin menegaskan, "China selalu mendorong dan mendukung semua upaya untuk menyelesaikan krisis secara damai."

Selain itu, kata dia, pemerintah China juga punya komitmen memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik krisis Ukraina dengan caranya sendiri.

Lin pun menepis laporan pejabat Uni Eropa yang menyatakan memperoleh bukti bahwa pesawat nirawak Rusia yang digunakan dalam perang tersebut diproduksi di China.

Ia menyatakan China tidak pernah menyediakan senjata mematikan bagi pihak-pihak yang berkonflik. Ia juga mengklaim sejak awal China telah secara ketat mengendalikan pesawat nirawak militer dan pesawat nirawak dengan fungsi ganda sesuai dengan hukum dan peraturan.

"Diharapkan negara-negara dan orang-orang terkait tidak akan membuat spekulasi liar atau mencemarkan nama baik dan memfitnah China tanpa dasar fakta," kata Lin.

(tsa/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER