Argentina menarik tiga tentara mereka yang turut menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) usai Israel terus menggempur pos tersebut.
Juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengonfirmasi Argentina mengajukan penarikan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul. Argentina telah meminta personel mereka kembali," kata Tenenti, dikutip Al Jazeera, Selasa (19/11).
Namun, Tenenti menolak memberi tahu alasan Argentina tarik pasukan dari UNIFIL.
Penarikan ini muncul saat Israel berulang kali menyerang pos UNIFIL sejak 30 September dan menyebabkan sejumlah tentara terluka.
Terakhir, pasukan Israel menggusur gerbang hingga bangunan permanen UNIFIL menggunakan buldoser dan eskavator.
Wakil juru bicara UNIFIL Kandice Ardiel mengatakan mereka menjadi target serangan sebanyak 40 kali sejak September. Dari jumlah itu delapan berasal dari tentara Israel.
UNIFIL terus menyampaikan protes ke pemerintah Israel, tetapi rezim Benjamin Netanyahu abai.
Pasukan perdamaian PBB ini juga menyebut perusakan properti secara sengaja merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Israel menyerang pos dan properti UNIFIL saat mereka menginvasi Lebanon. Selama operasi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.
Imbas serangan Israel lebih dari 1.500 orang di Lebanon meninggal.
(isa/rds)