Zelensky Wanti-wanti Ukraina KO jika Trump Pangkas Bantuan Militer AS

isa | CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 20:23 WIB
Presiden Volodymyr Zelensky mewanti-wanti Ukraina bisa kalah melawan Rusia jika Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump memangkas bantuan militer.
Presiden Volodymyr Zelensky blak-blakan Ukraina kalah dari Rusia jika Donald Trump pangkas bantuan militer. (GENYA SAVILOV / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Volodymyr Zelensky mewanti-wanti Ukraina bisa kalah melawan Rusia jika Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump memangkas bantuan militer.

Pernyataan itu terungkap saat Zelensky wawancara dengan Fox News yang dirilis Selasa (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika mereka memangkas [bantuan], kami akan, saya kira, kami akan kalah," ujar Zelensky, dikutip Times of Israel.

Dia lalu berujar, "Kami akan berjuang. Kami memproduksi sendiri, tetapi tak cukup untuk menang. Saya pikir tak cukup untuk bertahan."

Selama kampanye, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan mempertimbangkan bantuan militer pemerintah Ukraina.

Di pemerintahan Joe Biden, AS kerap menggelontorkan bantuan. Tahun lalu, mereka menggelontorkan dana sebesar US$60 miliar atau sekitar Rp951 triliun.

AS juga sering mengirim persenjataan canggih seperti rudal jarak jauh atau sistem pertahanan udara.

Trump dalam kampanye juga berulang kali menyebut bisa mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam hitungan hari.

Menanggapi komitmen Trump, Zelensky menyebut mantan presiden AS itu lebih kuat ketimbang Presiden Rusia Vladimir Putin.

"[Putin] bisa saja bersedia mengakhiri perang, tetapi bergantung Amerika Serikat. Putin lebih lemah dari Amerika Serikat," ujar Presiden Ukraina itu.

Namun, perang Rusia-Ukraina tampaknya kian panas usai Biden mengizinkan pasukan Zelensky menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang wilayah dalam Rusia.

Para sekutu Trump menilai langkah tersebut berbahaya dan memicu konflik meluas.

Rusia dan Ukraina berperang sejak Februari 2022. Selama ini, banyak negara mengajukan proposal damai sebagai upaya gencatan senjata.

Namun, hingga kini belum ada proposal yang disetujui kedua pihak dan perang terus bergejolak.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER