6 Turis Tewas Diduga Keracunan Miras Oplosan di Laos

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Nov 2024 09:04 WIB
Menurut media pemerintah Laos, penyebab kematian turis-turis tersebut diyakini terkait dengan miras oplosan.
Ilustrasi. Turis tewas diduga keracunan alkohol oplosan di Laos. (Istockphoto/mihtiander)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak enam wisatawan asing meninggal dunia usai diduga miras oplosan di Laos.

Melansir CNN, seorang remaja asal Australia bernama Holly Bowles (19) menjadi turis asing keenam yang tewas akibat dugaan keracunan metanol massal di Laos.

Sebelumnya seorang wisatawan wanita asal Inggris, remaja lain asal Australia, remaja asal Amerika Serikat (AS), dan dua wisatawan dari Denmark juga meninggal dalam beberapa hari terakhir usai serentetan dugaan keracunan di tujuan wisata populer, Vang Vieng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bowles dikabarkan sempat menjalani perawatan intensif dalam kondisi kritis selama beberapa hari di Thailand usai dievakuasi dari Laos.

Menurut media pemerintah Laos, penyebab kematian turis-turis tersebut diyakini terkait dengan alkohol oplosan.

Pihak pemerintah Laos hingga hari ini masih belum memberikan pernyataan mengenai kematian-kematian para turis tersebut. Hal itu bahkan ketika beberapa pemerintah negara lain mengeluarkan peringatan untuk berhati-hati terhadap alkohol oplosan.

Kantor Berita Resmi Laos (KPL) mengonfirmasi bahwa dua warga negara Denmark dan seorang warga negara AS meninggal dunia di Vang Vieng pada 13 November 2024.

"Dugaan penyebab kematian diyakini karena konsumsi minuman beralkohol yang tercemar," kata KPL.

"Para pejabat sedang dalam proses mengumpulkan informasi rinci, bukti, dan kesaksian saksi dan diharapkan untuk segera merilis pernyataan resmi," imbuhnya.

Polisi juga telah menahan manajer dan pemilik hostel tempat para wisatawan tersebut menginap. Namun diketahui tidak ada dakwaan yang diajukan.

Kedua remaja asal Melbourne, Australia itu dikabarkan tengah menikmati perjalanan backpacking tatkala mereka mendadak sakit usai keluar malam di Vang Vieng.

Kota pedesaan yang indah di Laos utara ini memang telah lama menjadi tempat backpacking yang populer. Selama bertahun-tahun, kota ini terkenal sebagai tujuan utama untuk berpesta, terkenal dengan pesta minuman keras, mudahnya mendapatkan obat-obatan terlarang, dan kegiatan arung jeram yang menyebabkan serangkaian kematian.

Pada 2012, pemerintah sudah menutup beberapa bar dan kegiatan, mengubah kota ini menjadi pusat wisata alam dan petualangan, meskipun reputasi pestanya tetap ada.

Para remaja wanita tersebut menginap di sebuah hostel dan dilaporkan telah minum-minum di sana dan di sebuah bar terdekat pada tanggal 11 November. Mereka kemudian bergabung dengan tamu-tamu lain untuk menikmati minuman alkohol gratis yang ditawarkan oleh pihak hostel sebelum keluar malam.

Setelah jatuh sakit, keduanya tidak meninggalkan kamar mereka selama 24 jam dan gagal untuk check out sesuai jadwal. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit di Laos sebelum dipindahkan ke Thailand, di mana mereka dirawat di dua rumah sakit berbeda.

Diyakini bahwa para wisatawan wanita asal Melbourne itu meminum alkohol yang tercemar metanol, meskipun sumber minumannya tidak jelas.

Berdasarkan peringatan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Inggris, metanol dapat membuat orang merasa mabuk dan telah digunakan dalam pembuatan replika palsu merek alkohol terkenal atau minuman beralkohol lokal ilegal, seperti vodka.

Sementara menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, keracunan metanol dapat menyebabkan mual, muntah, dan gagal jantung atau pernapasan. Cairan bening ini biasanya digunakan dalam cairan pembersih, namun terkadang ditambahkan secara ilegal ke dalam minuman beralkohol sebagai cara yang murah untuk meningkatkan volumenya.

Sebagai informasi, Laos, salah satu negara termiskin di Asia Tenggara, telah terpukul oleh inflasi yang meroket dalam beberapa tahun terakhir. Pariwisata adalah sumber pendapatan utama bagi perekonomian negara yang sedang berjuang tersebut.

(del/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER