China Kerahkan Kapal Induk usai Marah soal Lawatan ke AS, Taiwan Siaga

CNN Indonesia
Selasa, 03 Des 2024 15:34 WIB
Taiwan memantau ketat pergerakan kapal induk China dan aktivitas militer rivalnya tersebut kala ketegangan keduanya kian meningkat.
Taiwan memantau ketat pergerakan kapal induk China dan aktivitas militer rivalnya tersebut kala ketegangan keduanya kian meningkat. (Foto: AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan memantau ketat pergerakan kapal induk milik China dan aktivitas militer rivalnya tersebut kala ketegangan keduanya kian meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Sumber keamanan Taiwan menuturkan pergerakan kapal induk China ini terjadi ketika Beijing juga kemungkinan akan meluncurkan latihan militer baru secepatnya akhir pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spekulasi ini berlangsung menyusul kunjungan Presiden Taiwan Lai Ching Te ke Amerika Serikat beberapa hari terakhir. Selama berada di AS, Lai menemui sejumlah pejabat, termasuk mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. 

AS-Taiwan juga sepakat mempererat kemitraan, termasuk kerja sama pertahanan dan jual beli senjata.

Sumber Reuters di pemerintahan Taiwan mengatakan China dapat meluncurkan latihan baru bertepatan dengan perjalanan Lai ke Pasifik minggu ini, termasuk kunjungan ke Hawaii dan Guam.

Berbicara dalam konferensi pers rutin, juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Sun Li Fang, mengatakan negaranya mengetahui keberadaan kapal induk Liaoning milik China, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.



Kapal induk Liaoning juga sempat terlibat dalam latihan militer China terakhir pada Oktober lalu.

"Kementerian Pertahanan Nasional memandang serius situasi musuh dan menangani masalah ini dengan sangat hati-hati. Kami memiliki persiapan yang sangat solid dan tidak takut pada ancaman apa pun," ujar Sun.

Ketika ditanya apakah latihan militer China dapat dimulai akhir pekan ini, mengingat Lai akan kembali ke Taiwan Jumat malam, Sun tidak memberikan komentar langsung.

"Kami memiliki penilaian yang sangat menyeluruh terhadap situasi musuh, dan ada banyak indikator yang kami gunakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi situasi ini," katanya.

Sementara itu, tiga sumber keamanan di Taipei, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas isu ini, mengatakan bahwa berdasarkan penilaian intelijen terbaru, kemungkinan latihan militer dimulai akhir pekan ini sangat tinggi.



Salah satu sumber menggambarkan adanya aktivitas yang "lebih sibuk" dari biasanya di perairan sekitar Taiwan, yang mungkin menunjukkan Tiongkok sedang mempersiapkan latihan tersebut.

Sementara itu, China telah mengerahkan hampir 40 kapal di kawasan tersebut, termasuk kelompok kapal induk Liaoning di Laut Cina Timur serta kapal angkatan laut dan penjaga pantai lainnya di Laut Cina Selatan.

"Penilaian menunjukkan bahwa China mungkin sedang melakukan persiapan untuk latihan setelah kunjungan ini," kata sumber tersebut, merujuk pada perjalanan Lai ke Pasifik.

Sumber kedua mengatakan kepada Reuters bahwa latihan musim dingin yang tidak biasa ini akan menjadi latihan yang diperlukan China untuk mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap Taiwan kapan saja sepanjang tahun.

"China sedang meningkatkan kemampuan mereka untuk beroperasi di malam hari, dan keterampilan bertempur dalam cuaca buruk adalah keahlian lain yang mereka butuhkan untuk disempurnakan," tambah sumber itu.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya yang membangkang karena ingin memerdekakan diri, telah mengadakan dua putaran latihan militer di sekitar pulau itu sepanjang tahun ini. Pasukan China juga dilaporkan beroperasi di dekat Taiwan setiap hari.

China juga terus menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Presiden Taiwan Lai Ching-te yang baru menjabat sejak Mei lalu. Beijing menyebut Lai sebagai "separatis." 

Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Namun, Beijing telah menyatakan kemarahan terhadap Amerika Serikat karena mengizinkan kunjungan Lai.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER