Warga sipil dan kelompok buruh di Korea Selatan menggelar aksi damai dengan menyalakan lilin di seluruh negeri pada Rabu (4/12) malam waktu setempat usai drama darurat militer.
Kelompok seperti Federasi Serikat Buruh Korsel, Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi Partisipatif, dan kelompok sipil lain menggelar aksi damai itu di Lapangan Gwanghwamun, Seoul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi tersebut dihadiri sekitar 2.000 orang. Mereka mengecam penetapan status darurat militer dan meminta Yoon mundur dari kursi kepresidenan.
Di tempat lain, unjuk rasa serupa juga berlangsung. Sekitar 1.000 orang hadir dalam acara penyalaan lilin anti-Yoon di Gwangju, demikian dikutip Korea Herald.
Aksi menyalakan lilin juga digelar di Suncheon, Yeosu, dan kota-kota lain di Provinsi Jeolla Selatan.
Di Busan, aktivis anti Yoon berencana menggelar aksi mulai Rabu hingga pekan depan.
Unjuk rasa di seluruh penjuru negeri ini terjadi usai Yoon menetapkan status darurat militer pada Selasa malam waktu setempat.
Yoon mengatakan status itu untuk mencegah kekuatan anti negara merusak tatanan demokrasi Korsel.
Status darurat militer ini menuai kecaman dari berbagai pihak.
Tak lama setelah keputusan itu, para anggota parlemen berdatangan ke gedung Majelis Nasional untuk membahas status darurat militer. Sekitar 190 anggota yang hadir sepakat menolak.
Setelah itu, Yoon menggelar rapat kabinet dan setuju mencabut status tersebut.
(isa/bac)