Intelijen AS Sebut Hizbullah Mulai Rekrut Anggota Baru di Lebanon
Intelijen Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kelompok milisi Hizbullah Lebanon mulai merekrut anggota baru, di tengah masa gencatan senjata dengan Israel.
Dilansir Reuters, Hizbullah diduga akan mencoba membangun kembali persediaan dan kekuatan militernya, yang berisiko menimbulkan ancaman jangka panjang bagi AS dan sekutu-sekutu regionalnya.
Milisi yang didukung Iran itu juga disebut tengah mencoba menemukan cara untuk mendapatkan senjata baru lewat produksi dalam negeri dan dengan menyelundupkan material melalui Suriah.
Tidak diketahui sejauh mana upaya yang dilakukan Hizbullah di masa gencatan senjata ini. Padahal kesepakatan gencatan senjata tersebut secara khusus melarang Hizbullah mendapatkan senjata maupun suku cadang senjata.
Badan intelijen AS menilai Hizbullah kini beroperasi dengan sumber daya yang terbatas. Hizbullah juga disebut telah kehilangan lebih dari setengah persediaan senjata dan milisinya.
Dalam beberapa hari terakhir Israel disebut mencoba melemahkan kemampuan Hizbullah untuk membangun kembali pasukan militernya, dengan menyerang beberapa peluncur roket Hizbullah di Lebanon.
Israel juga mengebom tempat penyeberangan perbatasan dengan Suriah dan memblokir pesawat Iran yang diduga mengangkut senjata untuk kelompok tersebut.
Pejabat AS mengaku khawatir tentang akses Hizbullah ke Suriah, tempat pemberontak Suriah baru-baru ini melancarkan serangan untuk merebut benteng pemerintah di Aleppo dan Hama.
Hizbullah telah lama menggunakan Suriah sebagai tempat berlindung dan pusat transportasi, membawa peralatan dan senjata militer dari Irak melalui Suriah dan ke Lebanon.
Namun Hizbullah belum hancur. Kelompok itu juga masih memiliki ribuan roket jarak pendek di Lebanon dan akan mencoba membangun kembali menggunakan pabrik senjata di negara-negara tetangga dengan rute transportasi yang tersedia.
Pejabat Hizbullah mengatakan kelompok itu akan terus berfungsi sebagai "perlawanan" terhadap Israel, tetapi sekretaris jenderalnya Naim Qassem belum menyinggung senjata kelompok itu dalam pidato-pidato baru-baru ini, termasuk setelah gencatan senjata dicapai.
Sumber-sumber di Lebanon mengatakan prioritas Hizbullah adalah membangun kembali rumah-rumah bagi konstituennya setelah serangan Israel menghancurkan sebagian besar wilayah selatan Lebanon dan pinggiran selatan Beirut.
(dna/dna)