Pasukan pemberontak Suriah sudah merangsek dan menduduki Ibu Kota Damaskus pada Minggu (8/12). Selain memukul mundur militer Suriah, para pemberontak juga melaporkan telah mengusai penjara Saydnaya di dekat Damaskus untuk melepas rekan-rekan mereka.
"Kami menyampaikan berita kepada rakyat Suriah tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan belenggu mereka, serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di Penjara Saydnaya," kata pernyataan itu mengutip AFP, Minggu (8/12).
Amnesty International menjuluki Saydnaya sebagai "rumah jagal manusia" dalam laporan pada 2017 setelah mendokumentasikan hukuman gantung massal di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah laporan oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia pada Juli 2023 menyoroti "pola penyiksaan yang terus meluas dan sistematis serta perlakuan yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat, termasuk penghilangan paksa" di dalam fasilitas penahanan Suriah termasuk Saydnaya.
Sebelumnya, dua pejabat tinggi militer Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa Assadmeninggalkan Damaskus ke tempat yang belum diketahui kala pemberontak anti-rezim telah memasuki ibu kota tanpa adanya tanda-tanda penempatan pasukan militer negara.
Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) juga melaporkan hal serupa. SOHRbahkan melaporkan Assad telah meninggalkan negara tersebut setelah kehilangan sebagian besar wilayah akibat serangan kilat dari pemberontak.
(tim/mik)