SBY Duga Pemberontak yang Kuasai Suriah Bagian dari Arab Spring

CNN Indonesia
Senin, 09 Des 2024 09:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga gerakan kelompok pemberontak Suriah yang kini berhasil menggulingkan Presiden Bashar Al Assad bagian dari Arab Spring (Musim Semi Arab).

Arab Spring merupakan gelombang revolusi yang terjadi di negara-negara Arab pada 2011. Ketika itu, kekuatan rakyat (people power) menjalar ke negara-negara Arab termasuk Suriah hingga Afrika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berhasil menumbangkan pemerintahan di Mesir dan Libya. Namun, saat itu Suriah bertahan.

"Barangkali ini the end of Arab Spring, pamungkasnya Arab Spring," kata dia saat wawancara dengan CNN Indonesia, Senin (9/12).

Dia juga mengatakan kehendak rakyat untuk melakukan revolusi di Suriah masih terlihat. Mereka, lanjut SBY, juga ingin terlibat dalam pemerintahan.

"Rakyat mau kekuasaan yang absolut, yang tidak [dipimpin] rezim otoritarian," ungkap SBY.

Di kesempatan itu, SBY juga menilai kejatuhan rezim Assad karena kekuatan eksternal tak lagi fokus ke Suriah.

Selama memimpin Assad disokong Rusia dan Iran. Saat ini, mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Rusia sedang menghadapi perang di Ukraina yang menyita banyak perhatian. Iran sementara itu, belum lama ini digempur Israel dan menyebabkan sejumlah fasilitas pertahanan rontok.

Rezim Assad makin kocar-kacir usai milisi di Lebanon, Hizbullah, menarik pasukan dari Suriah. Ini membuat kelompok pemberontak lebih leluasa bergerak.

Di sisi lain, para pengamat juga sejak Perang Saudara berkecamuk dan muncul banyak perlawanan, HTS membangun kekuatan dan terus melakukan pelatihan.

Kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menyerang Suriah dan menguasai sejumlah kota di negara itu sejak akhir November.

Pekan lalu, HTS mengklaim mereka menguasai Provinsi Hama hingga kota terbesar Suriah, Aleppo.

Lalu pada Minggu (8/12), mereka menguasai Damaskus dan berhasil menduduki istana kepresidenan. Di tengah, gonjang-ganjing ini, Assad justru kabur bersama keluarganya ke Rusia.

Hinggi kini belum ada informasi siapa yang akan memimpin Suriah.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER