Menlu Mesir Ingatkan Israel: Arogansi Tak Ciptakan Stabilitas Keamanan
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan bahwa sesungguhnya kekuatan militer dan arogansi tidak dapat membawa keamanan dan stabilitas bagi Israel.
Pernyataan Badr Abdelatty disampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Beijing, China pada Jumat (13/12).
"Kekuatan militer dan arogansi tidak akan membawa keamanan dan stabilitas bagi Israel atau di kawasan tersebut," kata Abdelatty, seperti dikutip Anadolu Agency.
Abdelatty menekankan bahwa Mesir dan China sepakat perlunya segera dilakukan gencatan senjata di Gaza, memberikan akses penuh bantuan kemanusiaan dan medis, hingga memajukan visi negara Palestina yang merdeka sesuai dengan resolusi PBB.
"Hanya dengan memulihkan hak-hak sah rakyat Palestina, mendirikan negara mereka di semua wilayah nasional dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kembali ke perbatasan tahun 1967, maka keamanan dan stabilitas sejati dapat tercapai," jelasnya.
Mengenai Suriah, Abdelatty menekankan pentingnya proses politik inklusif di Suriah yang mencerminkan keberagaman etnis, agama, dan sektarian di negara tersebut.
Kemudian, Suriah juga harus melindungi hak-hak minoritas, dan memungkinkan berbagai kekuatan politik untuk berperan dalam mengelola transisi.
Abdelatty turut mengutuk serangan Israel terhadap Suriah dan menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."
Sebelumnya, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 44.800 korban jiwa sejak Oktober tahun lalu.
Belakangan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan Yoav Gallant resmi jadi buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
ICC turut merilis surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant karena dugaan kejahatan perang serta kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.
(rzr/wiw)