Korut Semprot AS soal Tuduhan Tentara Bantu Rusia Invasi Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 19 Des 2024 09:30 WIB
Korea Utara mengecam Amerika Serikat dan sekutunya karena mengkritik keterlibatan pasukan Kim Jong Un yang membantu Rusia dalam perang Ukraina. (Foto: REUTERS/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara mengecam Amerika Serikat dan sekutunya karena mengkritik keterlibatan pasukan Kim Jong Un yang membantu Rusia dalam perang Ukraina.

Dalam laporan Korea Central News Agency (KCNA), juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut menentang pernyataan AS Cs.

"[Kami] mengecam menolak dengan tegas provokasi gegabah AS dan pasukan bawahannya," kata dia dalam laporan tersebut.

Dia juga mengatakan "kegilaan" respons dari negara-negara Barat menunjukkan peningkatan kerja sama Korut dan Rusia yang secara efektif menghalangi pengaruh AS.

Jubir tersebut tak menerangkan dengan rinci keterlibatan Korut di Rusia. Dia justru menyalahkan AS dan sekutunya karena memperpanjang perang di Ukraina.

"Dengan mengeluarkan kebijakan militer yang penuh petualangan dan kebijakan aliansi eksklusif," imbuh dia.



Lebih lanjut, jubir itu mengatakan Korut akan dengan tegas menjaga hak sebagai negara berdaulat dan tak memberi batasan apapun dalam menjalankan hak tersebut.

"Dan terus melakukan upaya penting untuk menjaga perdamaian dan keamanan regional dan global," ujar dia.

Pernyataan Korut muncul usai menteri luar negeri dari Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Inggris, perwakilan Uni Eropa, dan AS menandatangani pernyataan mengecam Korut.

"Kami mendesak DPRK [nama resmi Korut: Republik Rakyat Demokratik Korea] untuk segera menghentikan semua bantuan dalam perang agresi Rusia terhadap Ukraina, termasuk dengan menarik pasukan", demikian pernyataan itu.

Keterlibatan pasukan Korut dalam perang Rusia-Ukraina menjadi sorotan dunia. Baru-baru ini, Ukraina mengklaim punya bukti keterlibatan mereka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menuding Rusia membakar tentara Korut yang tewas dalam perang itu.

Dugaan keterlibatan pasukan Korut terjadi saat hubungan Pyongyang dan Moskow menguat dalam beberapa tahun terakhir.

(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK