Pejabat militer Israel mengatakan proyektil yang ditembakkan dari Yaman menghantam Tel Aviv pada Sabtu (21/12) dini hari, menunjukkan kegagalan intersepsi di ruang udara kota tersebut.
Proyektil tersebut mendarat di daerah Jaffa selatan. Militer Israel mengatakan upaya untuk mencegat rudal dari Yaman gagal tak lama setelah sirene berbunyi di Israel tengah.
Setidaknya 16 orang mengalami luka ringan akibat pecahan kaca yang pecah di gedung-gedung di dekat proyektil jatuh, kata layanan darurat Magen David Adom (MDA) Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, 14 korban dirawat karena luka ringan yang mereka alami saat mencari tempat berlindung, sementara tujuh korban alami panik.
Tel Aviv adalah pusat komersial dan diplomatik negara tersebut serta kota kedua terbesar di Israel. Serangan langsung dari proyektil yang ditembakkan ke kota pesisir tersebut jarang terjadi, karena pertahanan udaranya yang kuat.
Sejak perang Israel dengan Hamas di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, negara itu diserang rudal dan roket dari Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, dua kelompok milisi yang didukung Iran, serta dari Iran sendiri. Hampir semua proyektil telah dicegat oleh pertahanan udara Israel.
Sementara itu pemboman Israel di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas dan memicu bencana kemanusiaan, sementara serangannya di Lebanon telah menewaskan sekitar 4.000 orang.
Houthi selama berbulan-bulan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah, salah satu jalur air tersibuk di dunia. Houthi menyebut serangan itu sebagai respons terhadap perang di Gaza.
Houthi, Hamas, dan Hizbullah merupakan bagian dari aliansi yang dipimpin Iran yang mencakup sebagian besar wilayah tersebut, yang telah menyerang Israel dan sekutunya sejak perang dimulai tahun lalu. Mereka mengatakan tidak akan berhenti menyerang Israel dan sekutunya sampai tercapai gencatan senjata.
Pada Kamis, militer Israel mengatakan telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman, dengan pecahan peluru yang menyebabkan kerusakan parah pada sebuah sekolah di dekat Tel Aviv.
Pada bulan November, pecahan peluru dari roket Hizbullah yang dicegat menghantam sebuah gedung di kota tersebut.
Dan pada bulan Juli, Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak yang mematikan di Tel Aviv - serangan pertama terhadap kota tersebut oleh kelompok tersebut.
(vws)