Kemlu Berhasil Lihat Jenazah WNI dan Korban Tembak Aparat Malaysia

CNN Indonesia
Senin, 27 Jan 2025 15:33 WIB
Kemlu telah bisa melihat jenazah WNI yang meninggal dunia akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh aparat APMM.
Ilustrasi. Kemlu telah bisa melihat jenazah WNI yang meninggal dunia akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh aparat APMM. (Foto: iStock/aradaphotography)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah bisa melihat jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk melihat WNI tersebut, termasuk empat orang lainnya yang mengalami luka-luka.

"KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran pada hari Rabu untuk menemui para WNI, termasuk menjenguk jenazah," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judha menambahkan bahwa KBRI Kuala Lumpur terus berkoordinasi dengan Polis DiRaja Malaysia (PDRM).

"Hingga saat ini PDRM masih terus lakukan investigasi," katanya.

Seorang WNI meninggal dunia dan beberapa lainnya luka akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh oleh APMM di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1).

Berdasarkan komunikasi KBRI Kuala Lumpur dengan PDRM, penembakan terjadi saat APMM menghentikan WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.

APMM mengklaim tindakan dilakukan karena para WNI melakukan perlawanan.

"Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka," demikian pernyataan resmi dari Kemlu yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (26/1).

Sementara itu, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani meminta pemerintah Malaysia mengusut tuntas insiden tersebut.

"Kementerian P2MI mendesak Malaysia melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini. Dan juga mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," ujar Christina dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1).

(fby/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER