Jenazah WNI Ditembak di Malaysia Segera Dipulangkan Usai Autopsi

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jan 2025 06:28 WIB
Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur menyebut jenazah WNI yang tewas ditembak oleh Agensi Maritim Malaysia segera dipulangkan setelah autopsi selesai. Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/RichLegg)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan KBRI Kuala Lumpur menyebut jenazah WNI yang tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) segera dipulangkan setelah autopsi selesai.

Hingga kini, jasad korban saat ini masih berada di Malaysia. Kemlu memastikan korban bisa dipulangkan ke Indonesia usai proses autopsi selesai.

"(Jenazah) dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi. KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal," tulis Kemlu dalam keterangan resmi, Selasa (28/1).

Kemlu menyebut WNI yang menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut diketahui berasal dari Riau.

"Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau," imbuh Kemlu dalam laman resminya.

Selain itu, 4 WNI yang terluka imbas insiden penembakan tersebut masih dirawat rumah sakit di Malaysia. Keempatnya kini dalam kondisi stabil. KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada Rabu besok (29/1).

KBRI di Kuala Lumpur akan mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia terkait insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh APMM terhadap WNI di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1). Insiden tersebut menyebabkan satu WNI tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Berdasarkan komunikasi KBRI dengan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), penembakan terjadi saat APMM menghentikan WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. APMM mengklaim bahwa tindakan dilakukan karena para WNI melakukan perlawanan.

"Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka," demikian pernyataan resmi dari Kemlu yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (26/1).

Nota diplomatik tersebut bertujuan untuk mendorong penyelidikan mendalam terkait insiden ini, termasuk mengkaji dugaan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM.

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bantuan kekonsuleran bagi para korban. Saat ini, data mengenai korban masih dalam proses pendalaman oleh pihak berwenang.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK