Jet Tabrak Black Hawk, Pakar Sudah Lama Ingatkan Bahaya di Washington

CNN Indonesia
Jumat, 31 Jan 2025 11:45 WIB
Bandara Ronald Reagan lama jadi sorotan sebelum tabrakan American Airlines dengan helikopter Black Hawk. (REUTERS/Elizabeth Frantz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ruang udara Bandara Ronald Reagan di Washington DC, Amerika Serikat sudah lama menjadi sorotan karena terlalu padat sehingga rentan menyebabkan kecelakaan.

Terbaru, pesawat komersial American Airlines tabrakan dengan helikopter Angkatan Darat AS Black Hawk di atas Sungai Potomac dan jatuh ke perairan pada Rabu (29/1).

Pesawat itu mengangkut 64 penumpang termasuk kru, sementara helikopter membawa tiga kru. Sejumlah pihak menduga seluruh penumpang kemungkinan tewas.

Wilayah Udara sekitar Washington DC selama ini memang padat dan kompleks. Para pakar menyebut kombinasi itu berbahaya dan bisa memicu bencana.

"Ini adalah bencana yang sudah menunggu untuk terjadi," kata pensiunan kapten United Airlines dan kepala eksekutif Aero Consulting Experts, oss Aimer, dikutip dari AP News.

Dia lalu berujar, "Kami yang sudah lama berkecimpung di bidang ini telah bersuara bahwa hal seperti ini akan terjadi karena sistem kami sudah sangat kewalahan."

Mantan administrator penerbangan federal AS, Randy Babbitt, mengatakan perlu ada perubahan untuk manuver pesawat di Bandar Udara Reagan.

"Itu tak bisa dipercaya, berapa banyak kita terbang tanpa insiden," kata Babbitt, dikutip dari CNN.

Pada April 2024, pesawat komersial nyaris tabrakan dengan helikopter karena jarak mereka yang terlalu dekat. Kemudian pada Oktober 2022, salah satu pilot juga mengatakan pesawat hampir tabrakan dengan helikopter.

Pesawat komersial yang akan masuk dan keluar dari Bandara Reagan selama ini bersaing dengan helikopter militer yang melintasi wilayah udara yang sama dalam jarak dekat.

Mantan navigator Angkatan Udara AS sekaligus pengacara penerbangan Jim Brauchle mengatakan banyak helikopter lalu-lalang di wilayah Udara Washington.

"Bahkan jika semua orang melakukan apa yang harus mereka lakukan, hanya ada jarak beberapa ratus kaki antara pesawat yang datang untuk mendarat dan banyak helikopter di sepanjang rute itu," kata Brauchle.

Para pilot juga telah lama mewanti-wanti soal "skenario mimpi buruk" di dekat bandara antara pesawat jet komersial dan helikopter militer yang berpapasan, terutama di malam hari ketika lampu-lampu kota menyala.

Lampu yang terang bisa membuat pandangan terhadap pesawat yang datang semakin sulit.

Selain itu,menurut Babbitt, helikopter seringkali menanggapi situasi darurat dengan memprioritaskan perjalanan daripada peraturan wilayah udara.

Tindakan itu kemungkinan diambil karena helikopter terbang di ketinggian rendah dan jarang menimbulkan masalah.

(isa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK