Trump Mulai Gertak Perang Tarif Impor, Negara Tetangga RI Ikut Cemas

CNN Indonesia
Selasa, 04 Feb 2025 17:53 WIB
Rencana Presiden AS Donald Trump terapkan tarif atau bea terhadap produk-produk asing yang masuk ke AS telah membuat negara tetangga RI, Singapura, ikut cemas.
Donald Trump mulai bikin gertakan soal perang tarif impor. (REUTERS/Elizabeth Frantz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif atau bea terhadap produk-produk asing yang masuk ke AS telah membuat negara tetangga Indonesia, Singapura, ikut dirundung cemas.

Pasalnya, niat Trump menaikkan tarif 10-20 persen pada barang-barang impor dari semua mitra dagang dan tarif sebesar 60 persen pada barang-barang dari China sangat mungkin meletuskan perang dagang 2.0.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singapura merupakan negara yang menggantungkan perekonomiannya pada perdagangan, utamanya ekspor. Survei terkini oleh lembaga keuangan Singapura, Otoritas Moneter Singapura (MAS), menunjukkan ketegangan perdagangan dapat memengaruhi pertumbuhan perekonomian dan memicu kembali inflasi di Singapura.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyuarakan kekhawatiran ini dalam sesi temu media Indonesia di Kementerian Luar Negeri Singapura pada Selasa (21/1).

Vivian mengatakan pihaknya tidak ingin Singapura menjadi target pengenaan tarif oleh AS. Sebab, bagaimanapun, Negeri Singa memiliki Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Amerika Serikat.

"Kami memiliki Perjanjian Perdagangan Bebas dengan AS yang merupakan investor terbesar di Singapura dan memiliki surplus perdagangan dengan kami. Tidak ada alasan AS mengenakan tarif terhadap kami," ucap Vivian.

Namun begitu, Singapura tetap akan terdampak apabila perdagangan global "terpengaruh atau terpecah."

"Kami adalah tempat yang tidak biasa di mana perdagangan kami tiga kali lipat dari PDB. Bahkan jika kami tidak menjadi sasaran khusus, gangguan dalam perdagangan global akan memengaruhi kami," kata Vivian.

"Itulah sebabnya saya begadang hingga larut malam untuk memantau dengan saksama pengumuman global," lanjutnya.

Dilansir dari The Straits Times, laporan MAS terbaru lainnya telah menyatakan bahwa ekonomi kecil dan yang bergantung pada perdagangan seperti Singapura dapat terdampak oleh impor yang lebih mahal. Hal itu juga akan diperparah oleh pertumbuhan global yang melambat yang dapat menekan permintaan ekspor.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) telah memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Singapura pada 2025 sekitar 1 hingga 3 persen.

Ini berbeda dengan prediksi PDB 2024 Singapura yang sebesar 4 persen.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER