Netanyahu Pede Israel dan Arab Saudi akan Segera Rujuk

CNN Indonesia
Rabu, 05 Feb 2025 10:05 WIB
Netanyahu dan Trump pede Israel dan Arab Saudi bisa kembali rujuk.
Pertemuan Trump dan Netanyahu di Gedung Putih. Foto: AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan normalisasi Israel dan Arab Saudi benar-benar akan terjadi.

"Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya layak, tetapi akan terjadi," kata Netanyahu di Gedung Putih usai bertemu Presiden Donald Trump, Selasa (4/2), seperti dikutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan Israel dan Saudi semestinya sudah bisa rujuk di masa jabatan pertama Trump, jika mereka punya waktu enam bulan lagi.

Beberapa minggu sebelum milisi Hamas melancarkan serangan 7 Oktober 2023, Arab Saudi menyatakan progres normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sudah semakin dekat.

Namun, serangan balasan Negeri Zionis ke Hamas di Gaza, yang menewaskan puluhan ribu orang sejak itu, telah membuat Riyadh menarik diri.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan mengatakan kepada CNN bahwa prospek negaranya rujuk dengan Israel tak bisa diteruskan tanpa kemerdekaan Palestina.

Pada November 2024, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) membuat komentar keras dengan menuding Israel telah melakukan genosida di Gaza.

Dalam jumpa pers, Netanyahu mengatakan dirinya belum bisa menebak bagaimana normalisasi dengan Saudi akan terwujud. Meski begitu, dia menegaskan pihaknya dan Saudi sama-sama berkomitmen untuk mencapainya.

"Saya pikir kami akan berhasil," kata Netanyahu.

Trump juga bicara mengenai peluang normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi. Menurutnya, Saudi "tidak" menuntut kemerdekaan Palestina untuk bisa rujuk dengan Israel.

Arab Saudi telah memberikan komentar mengenai pernyataan Netanyahu dan Trump.



Seorang pejabat Saudi mengatakan kepada CNN bahwa rencana Trump mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Gaza ke negara Timur Tengah lain tak akan membuat Riyadh mau melanjutkan normalisasi dengan Israel.

"Arab Saudi tidak mungkin melanjutkan perdamaian dengan keadaan seperti ini, dan negara-negara lain mungkin mempertimbangkan kembali komitmen mereka terhadap Abraham Accords," kata sumber yang merupakan diplomat tersebut.

Dalam konferensi pers, Trump membuat pernyataan mengejutkan yang mengatakan Amerika Serikat akan mengambil alih Gaza dan meratakan wilayah tersebut.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," ucapnya.

Trump menuturkan Washington akan menguasai Jalur Gaza dan bertanggung jawab untuk membongkar seluruh bom berbahaya yang belum meledak serta memusnahkan seluruh senjata di area itu.

Ia juga berjanji untuk "menyingkirkan bangunan yang hancur, meratakannya."

Trump juga menyatakan AS nantinya akan membangun perekonomian di Gaza yang menyediakan lapangan kerja dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di sana.

Dengan ini, kata dia, orang-orang akan hidup dengan damai dan dalam situasi yang jauh lebih baik.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER