Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan kenegaraan dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2).
Pertemuan itu menelurkan 13 momerandum kerja sama di berbagai bidang antar dua negara.
Dalam pidatonya masing-masing, kedua kepala negara menyinggung persoalan yang tengah berkecamuk di Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pertemuan itu meyakini two states solution merupakan jalan mengakhiri kekerasan Israel di Gaza, Palestina.
Sementara itu, Erdogan menekankan bahwa kerugian yang ditimbulkan dari agresi militer Israel selama ini telah mencapai angka yang sangat besar.
Berikut di bawah ini pernyataan lengkap Prabowo dan Erdogan:
Pernyataan lengkap Prabowo:
Suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami bangsa Indonesia menyambut kunjungan Presiden Republik Turki beserta delegasi Turki. Kunjungan ini adalah kehormatan bagi kami karena bertepatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki.
Indonesia dan Turki memiliki hubungan batin dan emosional khusus karena hubungan kita bersama cukup lama, sudah ratusan tahun kita berhubungan dengan bangsa Turki saat itu adalah imperium Ottoman.
Hari ini saya dan Presiden Erdogan melaksanakan pertemuan High Level Strategic Council yang pertama. Ini adalah mekanisme hubungan bilateral tertinggi di antara kedua negara.
Pertemuan berlangsung sangat intensif, dan produktif. Kami memiliki komitmen yang sama untuk memperkokoh kemitraan.
Kemitraan ini adalah untuk kemakmuran rakyat kedua negara dan juga untuk bekerja demi tatanan dunia baru yang lebih baik mengarah ke perdamaian dan stabilitas dunia. Dalam pertemuan, kita membahas berbagai kerja sama yang sejalan prioritas kedua negara.
Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, kami berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan antara dua negara dengan saling menguntungkan kedua negara, juga mempercepat finalisasi kesepakatan CEPA di antara kita.
Kami sepakat untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk kedua negara. Indonesia dan Turki akan memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan, termasuk pendidikan dan latihan bagi personel angkatan bersenjata kita, kerja sama intelijen, dan kontra terorisme.
Kami sepakat untuk juga tingkatkan produksi bersama dan kerja sama di industri pertahanan. di bidang kesehatan kami juga ingin tingkatkan kerja sama.
Di bidang hubungan internasional, kami menegaskan bahwa Indonesia dan Turki berpandangan tetap bahwa solusi perdamaian dan Palestina adalah kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara. two state solution. Kita juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina.
Saya sangat gembira bahwa kunjungan ini sangat produktif. kunjungan presiden Erdogan adalah babak baru dalam kemitraan strategis kita. dan akan menjadi momentum sejarah menuju 100 tahun kemitraan Indonesia dan Turki di tahun 2050.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Pernyataan lengkap Erdogan:
Bismillahirahmanirahim, Yang Mulia Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, saudara saya, yang terhormat rombongan delegasi, dan media. Saya mengirim salam dari lubuk hati yang paling dalam atas nama saya pribadi dan bangsa saya.
Assalamualaikum, saya mengunjungi negara sahabat dan negara saudara Indonesia ini terakhir kali pada tahun 2022 pada saat kesempatan G20 Summit. Hari ini saya juga dengan perantara pertemuan pertama High Level Strategic Council saya kembali lagi ke Negara ini.
Saya berterima kasih kepada yang mulia beserta seluruh jajaran atas penyambutan yang luar biasa ini.
Tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatic antara Turki dan Indonesia. Akan tetapi hubungan sejarah kita telah lebih berlangsung selama 400 tahun lamanya.
Hubungan yang panjang dalam sejarah ini telah diperkuat dengan terbentuknya kemitraan strategis pada 2011.
Hari ini kita memperdalam musyawarah dan diskusi dalam berbagai hal dan berbagai bidang. Baik dengan yang mulai Bapak Presiden Prabowo dan juga delegasi yang lain kami telah membahas banyak hal dengan detil.
Di samping itu, kami telah membahas isu kawasan dan isu global terutamanya mengenai isu Suriah dan Palestina.
Dalam hal ini kami telah menandatangani sebanyak 12 perjanjian. Mulai dari bidang energi, kesehatan, pertanian, industri pertahanan, komunikasi, dan pendidikan.
Di samping itu, kami juga menerima joint statement yang kami tandatangani bersama. Kerja sama di bidang pertahanan yang telah ada dan kemungkinan kerja sama potensial yang bisa dilakukan di masa akan datang yang telah kami diskusikan kembali dengan lebih detil.
Perdagangan kita, kita berusaha untuk meningkatkan perdagangan kita sebanyak US$10 miliar per tahun dengan balance yang sama dan kita berusaha mewujudkan itu bersama dan berkomitmen agar komitmen itu bisa terwujud.
Kita memperhatikan dan memandang penting perluasan kerja sama di berbagai bidang mulai dari pertanian, industri halal, dan sebagainya itu juga penting untuk kita diskusikan.
Khusus, kami juga berkomitmen untuk ikut serta dalam pembangunan proyek IKN Nusantara dengan melibatkan perusahaan konstruksi kami dengan kelas dunia.
Kami juga membahas pentingnya hubungan people to people antara kedua negara yang menjadi tujuan pariwisata. Kami juga menekankan pentingnya peningkatan volume penerbangan flight carrier bagi negara masing-masing.
Tahun lalu, dari Indonesia sebanyak 203.000 turis berkunjung dan sebalikmya dari Turki sebanyak 50.000 turis berkunjung meskipun angka ini sudah sangat menggembirakan tetapi saya yakin angka ini masih di bawah potensi kita bersama.
Kita juga menyaksikan antusiasme pelajar Indonesia terhadap beasiswa Turki, kami memandang sebanyak 5.000 orang pelajar Indonesia yang belajar di Turki sebagai duta-duta kebudayaan.
Dalam hal ini Yunus Emre Institute, Turkish Maarif Foundation, dan TIKA (Turkish Cooperation and Coordination Agency) akan terus meneruskan upaya mengembangkan hubungan people to people ini.
Kita juga memiliki komitmen untuk meningkatkan komunikasi kami dengan Asean. Republik Indonesia yang menjadi sekretariat bagi Asean saya yakin akan mendukung kami dalam penguatan dialog kami dengan Asean.
Kami juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama kami dengan berbagai platform seperti PBB, G20, MIKTA, D8, dan OKI.
Mengenai masalah Palestina, saya mengapresiasi sikap bangsa Indonesia yang sangat tegas. Ke depan, dalam hal pembangunan kembali Palestina pasca konflik kami akan terus melanjutkan kerja sama ini dengan Indonesia.
Saya ingin menekankan lagi dengan tegas bahwa 'East Jerussalem' yang didirikan pada 1967 kemerdekaannya dan kedaulatannya berdirinya negara Palestina yang merdeka itu tak bisa diundur-undur lagi.
Segala upaya untuk menghalangi kemerdekaan Palestina seperti yang saya maksud di atas tidak sah.
Bagi kami ini akan menambah konflik yang berkepanjangan dan akan menambah ketidakstablian.
Sebelum Gaza dan Palestina mencapai perdamaian, maka tidak mungkin negara di sekitarnya juga mencapai perdamaian.
Total kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel yang berlangsung selama 15 bulan lamanya itu sudah mendekati US$100 miliar. Mari kita jangan lupakan prinsip hukum itu sangat penting.
Segala kesepakatan diskusi yang telah kita lakukan bersama saya harap menjadi perantara bagi banyak kebaikan. Sekali lagi saya mengucapkan dari hati paling dalam.