Netanyahu: Pembebasan 3 Tawanan Israel di Gaza Berkat Trump

CNN Indonesia
Minggu, 16 Feb 2025 14:50 WIB
Ratusan warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel pada Sabtu (15/2) setelah pembebasan tiga tawanan Israel berdasarkan kesepakatan Israel-Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (REUTERS/Elizabeth Frantz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa pembebasan tiga tawanan atau sandera Israel lainnya di Gaza dimungkinkan terjadi karena pernyataan jelas dan langsung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Tump.

Ratusan warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel pada Sabtu (15/2) setelah pembebasan tiga tawanan Israel berdasarkan kesepakatan antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu mengklaim Hamas telah berupaya melanggar perjanjian gencatan senjata dengan "menciptakan krisis palsu dengan tuduhan yang tidak berdasar."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bekerja sama sepenuhnya dengan Amerika Serikat untuk mengamankan pemulangan cepat semua sandera, baik yang hidup maupun yang tewas. dan sepenuhnya siap untuk langkah selanjutnya, dalam setiap aspek," kata Netanyahu, seperti dilansir Anadolu, Minggu (16/2).

Menurut Hamas, dimulainya kembali pertukaran tahanan keenam tersebut menyusul jaminan dari para mediator untuk memastikan Israel mematuhi ketentuan gencatan senjata yang berlaku pada 19 Januari 2025.

Sebelumnya, kelompok pejuang Palestina tersebut telah menunda pembebasan dengan alasan pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata tersebut.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga berterima kasih kepada Donald Trump atas sikap tegasnya dalam mendukung Israel dalam membebaskan tawanan di Gaza.

Gencatan senjata tersebut menghentikan perang genosida yang dilakukan Israel, yang telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Perang di Gaza terjadi setelah militer negeri Zionis itu membalas secara brutal serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar wilayah Gaza kini hancur usai dibombardir Israel.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER