Jakarta, CNN Indonesia --
Negara Eropa sekaligus sekutu dekat Amerika Serikat ramai-ramai membela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky usai adu mulut dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih.
Zelensky berkunjung ke AS pada Jumat (28/2) dan bertemu Trump di Ruang Oval, Gedung Putih. Di pertemuan itu, mereka membahas akses AS ke tanah jarang dan upaya damai perang Rusia-Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat membahas perang, Trump mengatakan Ukraina harus membuat kompromi demi perundingan damai dengan Rusia. Namun, dia tak menjamin jika perdamaian tercipta, Ukraina mendapat wilayah yang dicaplok Negeri Beruang Merah.
Zelensky sontak menolak gagasan tersebut. Singkat cerita, Trump mencaci dia dan menyebut Presiden Ukraina terlalu percaya diri serta belum siap negosiasi damai.
Trump bahkan mengatakan Ukraina sudah jatuh ke tangan Rusia jika tanpa bantuan AS dan menganggap Zelensky tidak memiliki rasa terima kasih kepada Washington. Kunjungan Zelensky ke Gedung Putih pun berakhir singkat setelah sang presiden Ukraina diusir oleh Trump.
Berikut respons kepala negara Eropa dan sekutu AS terkait pertikaian Trump-Zelensky:
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungan ke Ukraina.
Dia juga menyebut Ukraina merupakan korban agresi Rusia.
"Kami semua berhak membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukannya," kata Macron, dikutip AFP.
Lebih lanjut, Macron mengatakan jika ada pihak yang bermain dalam Perang Dunia III itu adalah Vladimir Putin.
Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berdiri bersama sebagian besar pemimpin Eropa untuk menyuarakan dukungan ke Ukraina.
Dalam rilis resmi Kantor PM Inggris, Starmer menghubungi Trump dan Zelensky usai cekcok di Gedung Putih.
"[PM Inggris] melakukan semua yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina", kata juru bicara Kantor PM Inggris.
Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga menyuarakan dukungan untuk Ukraina, begitu pula Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.
"Upaya Kyiv untuk mencapai perdamaian & keamanan adalah upaya kita," ungkap Baerbock.
Spanyol
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan Spanyol akan mendukung Ukraina yang dilanda perang setelah pertikaian itu.
"Ukraina, Spanyol mendukung Anda," kata Sanchez, pendukung setia Ukraina sejak invasi Rusia.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Italia
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyerukan agar Amerika Serikat, Eropa, dan sekutu mereka berkumpul untuk membahas perang Ukraina "tanpa penundaan".
"Pertemuan puncak tanpa penundaan diperlukan untuk berbicara terus terang bagaimana kita bermaksud mengatasi tantangan utama saat ini, dimulai dengan Ukraina, yang telah kita bela bersama dalam beberapa tahun terakhir," kata Meloni.
Belanda
Perdana Menteri Dick Schoof menegaskan dukungan Belanda ke Ukraina tak berkurang sedikitpun.
"Dukungan Belanda untuk Ukraina tetap tidak berkurang. Terutama sekarang," kata Schoof di X.
"Kami menginginkan perdamaian abadi dan mengakhiri perang agresi yang telah dimulai Rusia," lanjut dia.
Kanada
Kanada juga menggaungkan solidaritas serupa terhadap Ukraina setelah perilaku Trump terhadap Zelensky.
"Perjuangan Ukraina melawan Rusia adalah pertahanan demokrasi yang penting bagi kita semua," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Jumat.
"Rusia secara ilegal dan tidak beralasan menginvasi Ukraina. Selama tiga tahun terakhir, rakyat Ukraina telah berjuang dengan keberanian dan ketahanan. Perjuangan mereka demi demokrasi, kebebasan, dan kedaulatan adalah perjuangan yang penting bagi kita semua," tulis Trudeau di X.
Trudeau menegaskan "Kanada akan terus mendukung Ukraina."
Australia
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga melayangkan dukungannya terhadap Ukraina. Ia mengatakan pada Sabtu (1/3) bahwa negaranya akan "berdiri bersama Ukraina" selama diperlukan.
"Rakyat Ukraina tidak hanya berjuang demi kedaulatan nasional mereka, tetapi juga demi tatanan hukum internasional," katanya kepada wartawan di Sydney.
"Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan sebuah negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin-yang jelas memiliki ambisi imperialistik, tidak hanya terhadap Ukraina, tetapi juga di seluruh kawasan itu."
Polandia
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk meyakinkan rakyat Ukraina pada Jumat bahwa mereka "tidak sendirian" setelah perselisihan panas antara Presiden Ukraina dan Presiden AS di Gedung Putih.
Dalam sebuah unggahan di X yang ditujukan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Tusk menulis, "Sahabat Ukraina yang terkasih, kalian tidak sendirian."
Lithuania
Presiden Lithuania Gitanas Nauseda juga melontarkan dukungan serupa terhadap Ukraina.
"Ukraina, You'll never walk alone (Anda tidak akan pernah berjalan sendirian)," ucap Nauseda di akun X.