Pakistan meluncurkan Operasi Bunyanun Marsoos ke India sebagai tanggapan atas serangan rudal di tiga pangkalan udara Islamabad, Sabtu (10/5) dini hari ini.
Menurut sejumlah sumber keamanan, militer Pakistan menargetkan sejumlah situs penting di India, termasuk situs rudal BrahMos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi ini diluncurkan beberapa jam setelah New Delhi menembakkan rudal udara-ke-permukaan yang menyasar beberapa pangkalan militer Pakistan.
Target serangan India adalah pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, pangkalan udara Rafiqui di Shorkot, dan pangkalan udara Murid di Kota Chakwal, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari ibu kota Islamabad.
Militer Pakistan klaim seluruh rudal berhasil dicegat dan tak ada aset yang terkena dampak. Hingga mereka melakukan serangan balasan ke pangkalan militer India.
Dilansir dari laman radio pemerintah Pakistan, militer Islamabad menyerang situs penyimpanan BrahMos di daerah Beas, India. Berdasarkan pengakuan Pakistan, situs rudal itu berhasil dihancurkan.
Situs rudal BrahMos di Nagrota juga diklaim hancur, dan menimbulkan kerugian besar.
Selain situs BrahMos, militer Pakistan juga menghancurkan pangkalan udara Udhampur.
Landasan pacu di Pathankot juga termasuk di antara target gempuran.
"Semua pangkalan di India yang digunakan untuk menyerang orang Pakistan dan Masajid menjadi sasaran," demikian laporan radio pemerintah Pakistan.
Angkatan Bersenjata Pakistan juga dilaporkan menyerang Markas Besar Brigade K G Top. Selain itu, depot field supply Uri juga diklaim hancur total usai diserang.
Pakistan turut meluncurkan serangan siber yang mengganggu 70 persen jaringan listrik di India.
Saat ini, beberapa wilayah India dalam keadaan mati listrik.
Lihat Juga : |
Situs militer India ini juga menjadi salah satu yang ditargetkan militer Pakistan hari ini. Kawasan ini diklaim telah hancur akibat serangan Islamabad.
Rudal hipersonik JF-17 Thunder milik Angkatan Udara Pakistan juga dikabarkan menghancurkan sistem pertahanan udara S-400 India di Adampur.
Sistem pertahanan udara ini bernilai sekitar US$1,5 miliar.
(blq/chri)