Serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6) menuai reaksi dari internasional. Ada yang mengecam tindakan AS namun tak sedikit juga yang mendukung.
Serangan yang diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump ini terjadi setelah berhari-hari spekulasi tentang keterlibatan Washington dalam konflik yang memanas antara Israel dan Iran.
"Iran, si pembuat onar di Timur Tengah, kini harus memilih jalan damai. Fasilitas pengayaan nuklir utama mereka telah dihancurkan total," ujar Trump setelah serangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut serangan tersebut keterlaluan dan menegaskan bahwa Iran berhak mempertahankan kedaulatannya.
"Peristiwa pagi ini adalah tindakan kriminal yang melanggar hukum dan akan membawa konsekuensi abadi," tulisnya di media sosial.
Ia juga mengatakan bahwa AS dan Israel telah melewati "garis merah besar". Ia pun mengumumkan akan bertolak ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berikut respons dunia soal serangan AS ke Iran dikutip AFP.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Trump atas serangan tersebut, menyebutnya sebagai keputusan berani yang akan membawa Timur Tengah menuju kemakmuran dan perdamaian.
"Janji saya untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran kini telah terpenuhi," ujarnya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan.
"Iran tidak boleh dibiarkan mengembangkan senjata nuklir. Eskalasi lebih lanjut harus dicegah," tulisnya di X.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam keras serangan AS, menyebutnya tidak bertanggung jawab dan pelanggaran besar terhadap hukum internasional.
"Ini adalah eskalasi berbahaya yang mengancam stabilitas regional dan global."
Ukraina menyambut serangan tersebut sebagai langkah yang "dibenarkan" untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut serangan tersebut sebagai eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah berada di ambang perang.
"Tidak ada solusi militer. Harapan satu-satunya adalah diplomasi dan perdamaian."
OKI memperingatkan bahwa serangan ini berpotensi meningkatkan ketegangan dan mengancam keamanan kawasan. OKI menyerukan dialog dan pendekatan damai.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meminta Iran kembali ke jalur diplomasi.
"Iran tidak boleh dibiarkan memiliki senjata nuklir, dan tindakan AS bertujuan mengurangi ancaman itu," katanya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan rapat dewan pertahanan nasional dan mendesak semua pihak untuk menahan diri guna mencegah meluasnya konflik.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam keras serangan AS dan menyerukan semua pihak, terutama Israel, untuk segera menghentikan tembakan.
Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan terhadap negara tetangganya, Iran.
"Kerajaan menyerukan pengendalian diri dan pencegahan eskalasi lebih lanjut."
Pakistan mengecam serangan AS sebagai pelanggaran norma hukum internasional.
"Iran punya hak untuk membela diri sesuai Piagam PBB," tegas Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Kelompok Palestina Hamas menyebut serangan itu sebagai agresi terang-terangan yang mengancam perdamaian dan stabilitas global.
Kelompok Houthi di Yaman menyebut serangan AS sebagai deklarasi perang terhadap rakyat Iran dan menyatakan dukungan penuh bagi Teheran.
Paus Leo XIV menyerukan diakhirinya semua perang.
"Setiap anggota komunitas internasional punya tanggung jawab moral untuk menghentikan tragedi perang ini."
(isn/isn)