Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) menyebut Korea Utara (Korut) akan mengirim pasukan lagi ke Rusia pada Juli atau Agustus mendatang untuk membantu perang melawan Ukraina.
Anggota parlemen Korsel Lee Seong Kweun mengatakan Badan Intelijen Nasional (NIS) melakukan pertemuan tertutup dengan komite parlemen pada Kamis (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, kata Lee, NIS melaporkan Korut mulai merekrut pasukan tambahan dan kemungkinan akan mengirim ke Rusia paling cepat bulan depan.
"Badan Intelijen Nasional melaporkan bahwa mereka tengah berupaya meminimalkan dampak terhadap keamanan Semenanjung Korea karena hubungan dekat antara Korea Utara dan Rusia bisa meluas karena pengiriman tambahan pasukan tempur Korea Utara," ujar Lee, dikutip Radio Free Asia (RFA).
NIS mencatat pengerahan pasukan Korut ke Rusia tahun lalu juga terjadi hanya sebulan setelah kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Sergey Shoigu.
Shoigu terakhir berkunjung ke Korut untuk menandatangani sejumlah perjanjian pada pertengahan Juni lalu.
Menurut Lee, NIS juga menyatakan Korut terus memberi kontribusi yang signifikan terhadap upaya perang Rusia, termasuk menyediakan senjata.
Rusia, pada gilirannya, membantu Korut di bidang ekonomi, rudal pertahanan udara, dan peralatan pengacau radio.
Rusia juga mengirim nasihat teknis ke Korut untuk peluncuran satelit, pesawat tak berawak, dan kemampuan pemandu rudal.
Penilaian NIS muncul setelah Shoigu mengatakan pemimpin Korut Kim Jong Un akan menambah pasukan dengan mengirim 5.000 pekerja konstruksi militer dan 1.000 pencari ranjau, atau insinyur tempur, ke Rusia.
Pengerahan itu bertujuan mendukung upaya pembersihan ranjau dan rekonstruksi di wilayah perbatasan Kursk.
Korut sebelumnya telah mengerahkan lebih dari 12.000 tentara ke Rusia untuk melawan pasukan Ukraina yang menduduki sebagian wilayah Kursk.
Kemudian pada April, Rusia dan Korut kompak mengonfirmasi tentara mereka bertempur bersama melawan pasukan Ukraina di sana. Namun, sejauh ini tak ada jumlah pasti pasukan Kim yang berada di medan tempur Eropa Timur itu.
(isa/bac)