
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump membatalkan kontrak penyediaan kit darurat untuk korban pemerkosaan di Kongo.
Pembatalan kontrak dari USAID ini berdampak pada lebih dari 2.000 pusat layanan kesehatan.
Menurut data PBB, sejak pemberontakan M23 menguasai dua kota besar di Kongo pada Januari, lebih dari 67 ribu kasus pemerkosaan tercatat.
Badan Kependudukan PBB (UNFPA) mencatat hanya 13 persen korban yang kini menerima obat pencegah HIV dalam waktu 72 jam.
Dari 34 zona kesehatan di North Kivu, hanya tujuh yang masih memiliki stok kit medis pasca-pemerkosaan.
UNFPA dan lembaga kemanusiaan lainnya kini berupaya menggalang dana sebesar US$35 juta atau Rp568 miliar untuk menutup kekosongan bantuan dari AS.