PBB Kutuk Serangan Drone Terbesar Rusia ke Ukraina

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Jul 2025 23:56 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal terbesar Rusia dalam perang tiga tahun di Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal terbesar Rusia dalam perang tiga tahun di Ukraina. Ilustrasi. (REUTERS/Thomas Peter).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal terbesar Rusia ke Ukraina dalam perang berlangsung sejak tiga tahun lalu.

"Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangkaian serangan pesawat nirawak dan rudal skala besar terbaru oleh Federasi Rusia," ujar Guterres dalam pernyataan yang dikutip AFP pada Sabtu (5/7).

Pernyataan Guterres merujuk pada serangan drone yang diluncurkan pada Jumat kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guterres juga menyerukan gencatan senjata penuh, segera, dan tanpa syarat.

Pengeboman Rusia selama berjam-jam membuat warga Ukraina berlarian mencari tempat berlindung di seluruh negeri.

Wartawan AFP di Kyiv mendengar pesawat nirawak berdengung di atas ibu kota. Ledakan terdengar sepanjang malam saat sistem pertahanan udara Ukraina menangkis serangan itu.

"Sekretaris Jenderal khawatir dengan eskalasi berbahaya ini dan meningkatnya jumlah korban sipil," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Dujarric menegaskan serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang berdasarkan hukum internasional. Karenanya, serangan itu harus segera dihentikan.

Perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung sejak Februari 2022.

Bulan lalu, Ukraina melancarkan serangan besar-besaran menggunakan ratusan drone melalui operasi Spider's Web atau taktik Jaring Laba-laba terhadap empat pangkalan udara Rusia.

Serangan itu merusak sekitar 41 pesawat militer termasuk jenis jet bomber.

(sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER