Sekjen PBB Kecam Serangan Bom Israel ke Suriah

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jul 2025 01:45 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan udara Israel di Suriah pada Rabu (16/7).
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan udara Israel di Suriah pada Rabu (16/7). (AFP/Andrea Renault).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan udara Israel di Suriah pada Rabu (16/7).

Israel mengklaim serangan itu untuk menekan Damaskus demi melindungi minoritas Druze pascabentrokan.

"Sekretaris Jenderal juga mengecam serangan udara Israel yang meningkat di Suweida, Daraa, dan di pusat kota Damaskus, serta laporan pengerahan kembali pasukan IDF di Golan," ujar juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel kembali menyerang Suriah secara membabi buta dengan menargetkan gedung Kementerian Pertahanan.

Kontributor Al Jazeera di Damaskus melaporkan dia mendengar beberapa kali drone berputar di atas mereka.

Serangan ini terjadi kala perang suku antara orang Druze, sekutu Israel, dan Arab Badui meluas di wilayah Sweida sejak beberapa hari terakhir.

Media Suriah juga melaporkan drone tersebut menargetkan kota dan menyebabkan korban sipil berjatuhan.

Kemhan Suriah lalu menanggapi dengan meluncurkan tembakan ke drone tersebut. Situasi ini menunjukkan konflik kian genting. Serangan Israel juga makin bahaya karena sudah memasuki Ibu Kota Damaskus.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi militer Israel menyerang Suriah untuk melindungi komunitas Druze.

Dalam pernyataan resmi, Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Israel Katz telah menginstruksikan militer untuk menyerang pasukan Suriah usai Druze digempur.

"Israel berkomitmen mencegah bahaya untuk komunitas Druze di Suriah karena aliansi persaudaraan yang erat dengan warga Druze kami di Israel, serta ikatan keluarga dan sejarah mereka dengan Druze di Suriah," demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis Selasa lalu.

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER