MA: Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Wajib Pakai Alat Pemantau

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jul 2025 22:10 WIB
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro wajib memakai alat pemantau elektronik sembari menunggu putusan sidang tuduhan rencana kudeta.
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro wajib memakai alat pemantau elektronik sembari menunggu putusan sidang tuduhan rencana kudeta. (REUTERS/Carla Carniel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro wajib memakai alat pemantau elektronik sembari menunggu putusan dalam persidangan atas tuduhan merencanakan kudeta di Mahkamah Agung pada Jumat (18/7).

Hakim Alexandre de Moraes, lawan Bolsonaro yang mengawasi persidangan yang kini memasuki tahap akhir, mengatakan pemimpin sayap kanan ekstrem tersebut dan putranya, Eduardo, telah memicu "tindakan permusuhan" terhadap Brasil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bolsonaro dituduh berusaha mempertahankan kekuasaan dengan membatalkan hasil Pemilu 2022 yang dimenangkan lawannya dari sayap kiri, Luiz Inácio Lula da Silva yang kini menjadi Presiden Brasil.

Menanggapi putusan itu, Bolsonaro mengecam keras perintah penggunaan alat pemantau tersebut, menyebutnya sebagai "penghinaan berat."

Kasus tersebut merupakan perhitungan yang luar biasa bagi negara yang masih dihantui kediktatoran militer selama dua dekade yang berakhir pada 1985.

[Gambas:Video CNN]

Kasus itu juga telah mendorong Brasil ke perselisihan yang semakin memanas dengan AS, di mana Presiden Donald Trump menggunakan tarif perdagangan untuk mencoba menekan pengadilan agar mengakhiri persidangan.

Jaksa penuntut mengatakan rencana Bolsonaro pada 2022 gagal hanya karena militer tidak berpihak padanya. Para pendukungnya kemudian melakukan kerusuhan, mengamuk di gedung-gedung pemerintahan di ibu kota Brasilia.

Pada Selasa (15/7), jaksa penuntut mengatakan kepada pengadilan tinggi bahwa mantan perwira militer Bolsonaro dan tujuh orang lainnya bersalah karena berpartisipasi dalam "asosiasi kriminal bersenjata."

Mereka juga disebut telah berusaha untuk "dengan kekerasan menggulingkan tatanan demokrasi."

Sebuah panel yang terdiri dari lima hakim kini siap memutuskan nasib mantan presiden tersebut. Jika terbukti bersalah, Bolsonaro dan para terdakwa lainnya dapat menghadapi hukuman penjara hingga 40 tahun.

Trump telah berulang kali menyerukan di media sosial agar persidangan "perburuan penyihir" Bolsonaro dihentikan.

Pada Kamis (17/7), Trump menerbitkan surat yang ditujukan kepada Bolsonaro yang mengatakan bahwa "persidangan harus segera diakhiri!" dan menyebut pemimpin sayap kanan itu "sangat dihormati."

Pada 9 Juli, Trump meningkatkan kampanye tekanannya dengan mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif impor Brasil ke Amerika Serikat sebesar 50 persen.

Washington juga mengatakan akan membuka penyelidikan terhadap "praktik perdagangan tidak adil" yang dilakukan Brasil, sebuah langkah yang dapat memberikan dasar hukum untuk membenarkan pengenaan tarif terhadap ekonomi terbesar di Amerika Selatan tersebut.

Tidak seperti tarif yang diberlakukan Trump terhadap negara-negara di sebagian besar dunia, termasuk sekutu-sekutu utama AS, tindakan terhadap Brasil -- yang akan berlaku pada 1 Agustus -- diumumkan secara terbuka.

Trump mengutip "serangan licik Brasil terhadap Pemilu Bebas", di antara isu-isu lainnya, dan memperingatkan eskalasi lebih lanjut jika negara itu membalas -- sesuatu yang diisyaratkan Lula akan terjadi.

Lula menyebut ancaman tarif Trump sebagai "pemerasan yang tidak dapat diterima."

"Brasil hanya memiliki satu pemilik: rakyat Brasil," kata presiden berhaluan kiri itu pada Kamis (17/7).

(afp/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER