Sebanyak 23 warga di Jalur Gaza, Palestina, tewas dalam dua hari karena malnutrisi akibat kelaparan.
Ini dampak nyata agresi brutal Israel dan pengetatan bantuan kemanusiaan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenaga medis di Gaza mengatakan jumlah kematian itu terjadi di beberapa daerah, demikian dikutip Middle East Eye.
Staf medis juga mengatakan kematian tersebut mencerminkan krisis kemanusiaan yang makin memburuk. Situasi ini bisa semakin buruk karena makanan, air, dan persediaan medis sangat langka di Gaza.
Selain itu, banyak warga Gaza yang mengalami kelaparan. Kondisi ini diperparah usai Israel menembaki orang-orang yang antre bantuan kemanusiaan.
Krisis pangan jadi gambaran umum di Gaza karena kontrol ketat nan keji yang dilakukan Israel.
Di kondisi normal, truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza mencapai 500 per hari. Namun, sejak agresi bantuan kemanusiaan sempat dilarang.
Israel mengontrol ketat bantuan kemanusiaan bahkan dari pos pemeriksaan sebelum masuk wilayah Palestina. Mereka takut bantuan ini disalahgunakan Hamas.
Setelah didesak banyak pihak, Israel mengizinkan truk bantuan kemanusiaan masuk Gaza dengan jumlah terbatas. Sekitar 40 truk per hari untuk dua juta warga.
Sejak agresi, militer Israel telah membunuh lebih dari 58.000 warga di Palestina, menghancurkan sejumlah fasilitas sipil, dan memporak-porandakan ratusan ribu rumah warga.
(bac)