Bikin Tegang, Helikopter Iran Usir Kapal Perang AS di Teluk Oman

Iran mengeklaim mencegat kapal perusak Amerika Serikat yang tengah berlayar di Teluk Oman dan mengultimatum agar tidak memasuki wilayah perairan yang diklaim Teheran pada Rabu (23/7).

Televisi pemerintah Iran melaporkan sebuah helikopter milik angkatan darat Iran terbang di atas USS Fitzgerald pada Rabu pagi, setelah kapal perang itu "berusaha mendekati wilayah perairan yang berada di bawah pengawasan" Iran.

Lihat Juga : KILAS INTERNASIONAL Ledakan Misterius di Iran sampai Status Kewarganegaraan Satria Kumbara

Stasiun penyiaran itu juga menyebutkan bahwa kapal perusak AS mengeluarkan ancaman, namun "pilot Iran kembali memperingatkan agar kapal menjauh dari perairan Iran."

Dikutip AFP, peringatan Iran itu akhirnya memaksa kapal AS tersebut untuk "mengalah" dan mengubah haluan.

Dalam video yang dirilis oleh TV pemerintah Iran, sebuah kapal perusak tampak dari jendela helikopter saat pilot memberi peringatan kepada kapal tersebut untuk "mengubah haluan" dan menghindari pendekatan ke wilayah perairan teritorial Iran.

Konfrontasi di Teluk Oman antara dua rival ini terjadi sebulan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga lokasi nuklir penting milik Iran selama perang 12 hari demi membantu Israel.

Lihat Juga : Brazil Gabung Afsel dalam Gugatan di ICJ soal Genosida Israel

Lihat Juga : AS Diam-diam Simpan Senjata Nuklir di Negara Eropa Ini, Siaga Perang?

Di sisi lain, seorang pejabat pertahanan AS membenarkan "interaksi" kapal perangnya dengan helikopter patroli Iran.

Pejabat itu mengatakan kapal USS Fitzgerald "melakukan interaksi yang aman dan profesional dengan helikopter SH-3 'Sea King' milik Iran saat beroperasi di perairan internasional."

"Interaksi ini tidak berdampak pada misi USS Fitzgerald, dan segala laporan yang menyatakan sebaliknya adalah tidak benar," tambah pejabat tersebut.

Pasukan Iran memang memiliki riwayat konfrontasi dengan pasukan AS di wilayah perairan selatan Iran tersebut.

Pada 2023, Teheran mengklaim telah memaksa sebuah kapal selam AS muncul ke permukaan saat melintasi Selat Hormuz yang strategis - klaim yang dibantah oleh Washington.