Kamboja Pernah Mengalami Perang Saudara, Dibantai Rezim Pol Pot
Rakyat Kamboja pernah mengalami genosida alias pembunuhan besar-besaran di bawah rezim Khmer Merah pimpinan Pol Pot periode 1975-1979.
Khmer Merah yang berhaluan Komunis menyasar kaum intelektual atau pendukung rezim sebelumnya, Norodom Sihanouk.
Penyiksaan dan pembunuhan selama rezim Pol Pot berkusa menurut catatan menewaskan sebanyak 1,7-2 juta jiwa. Kisah tentang kebengisan Pol Pot pernah difilmkan dan diangkat sebagai novel yang diambil dari kisah penyintas Haing Ngor.
"Antara tahun 1975 dan 1979, gaya hidup kami yang tradisional di Kamboja oleh Pol Pot beserta orang-orang komunis Khmer Merah-nya diganti dengan suatu eksperimen kehidupan gaya komunis yang dilancarkan secara besar-besaran dan brutal," begitu Ngor berkisah dalam buku 'A Cambodian Odyssey' diterjemahkan ke Bahasa Indonesia "Neraka Kamboja".
Tindakan pertama Pol Pot setelah menguasai Kamboja adalah mengatur ulang kalender ke "Tahun Nol" dan memulai pemerintahan teror yang brutal.
Ia mengosongkan ibu kota dan mengirim masyarakat ke kamp kerja di perdesaan. Siapapun harus turun ke sawah dengan jatah makan seadanya. Mereka mencurigai kaum intelektual yang dicirikan berkaca mata.
Saat rezim Pol Pot berkuasa, segalanya berubah.
"Kakiku tidak mengenal sepatu lagi. Pakaian saya compang-camping dan tulang rusuk saya bertonjolan karena aku selalu kurang makan," lanjut Ngor.
Khmer Merah mengubah budaya masyarakat Kamboja secara kejam. Beras yang merupakan makanan pokok sehari-hari, bisa menghilang dan menjadi bahan rebutan di desa-desa.
Lihat Juga : |
"Khmer Merah telah mengubah berjuta-juta manusia normal yang hidup bahagia menjadi mirip binatang," Ngor berkisah.
Ngor adalah salah satu yang selamat.
"Aku masih hidup ini pada hakikatnya merupakan keajaiban," katanya.
Dia sempat disiksa tiga kali dan dipenjara ditambah serangan malaria dan disentri.
Akhirnya setelah empat tahun berkuasa, pemerintahan Pol Pot berakhir pada 1979. Dibantu Amerika Serikat pasukan Vietnam berhasil menguasai Kamboja pada akhir 1978.
Pada 1997, Pol Pot ditangkap dan ditetapkan sebagai tahanan rumah. Kemudian ia meninggal pada 15 April 1998 karena serangan jantung di dekat daerah Anlong Veng, Kamboja.
(imf/bac)