Kamboja: 13 Tewas dalam Perang dengan Thailand, Termasuk 8 Sipil

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Jul 2025 09:21 WIB
Kementerian Pertahanan Phnom Penh melaporkan 13 warga Kamboja telah meninggal dunia akibat perang dua hari dengan Thailand.
Kementerian Pertahanan Phnom Penh melaporkan 13 warga Kamboja telah meninggal dunia akibat perang dua hari dengan Thailand. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kamboja untuk pertama kalinya mengungkapkan jumlah korban tewas akibat bentrokan dengan Thailand. Pada Sabtu (26/7), Kementerian Pertahanan Phnom Penh melaporkan 13 orang tewas.

AFP pada hari yang sama memberitakan bahwa Juru bicara Maly Socheata mengatakan korban tewas termasuk lima tentara dan delapan warga sipil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka turut mencatat bahwa lebih dari 35 ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah setelah perang dua hari dengan Thailand.

Pertempuran sengit meletus antara kedua negara tetangga tersebut pada Kamis (24/7) akibat sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama.

Laporan mengenai korban tewas dan pengungsi juga diumumkan Kamboja pada hari yang sama dengan mereka menyerukan "gencatan senjata segera" dengan Thailand demi mengakhiri peperangan di perbatasan yang meletus dua hari terakhir.

Ajakan rujuk ini diungkapkan langsung oleh utusan Kamboja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (25/7) malam waktu Amerika Serikat.

[Gambas:Video CNN]

"Kamboja meminta gencatan senjata segera tanpa syarat dan kami juga menyerukan penyelesaian sengketa ini secara damai," ujar Duta Besar Kamboja untuk PBB, Chhea Keo, usai pertemuan darurat dan tertutup Dewan Keamanan PBB yang turut dihadiri delegasi Thailand.

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura sebelumnya mengatakan pertempuran sesungguhnya mulai mereda sejak Jumat sore.

Ia menambahkan bahwa Bangkok terbuka untuk melakukan perundingan, termasuk dengan bantuan dari Malaysia sebagai ketua ASEAN tahun ini.

"Kami siap, jika Kamboja ingin menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomatik, baik secara bilateral maupun melalui mediasi Malaysia, kami siap untuk itu. Namun hingga saat ini, kami belum menerima tanggapan apa pun," ujar Nikorndej kepada AFP, dalam pernyataan yang disampaikan sebelum pertemuan Dewan Keamanan PBB digelar.

Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan lebih dari 138.000 warga telah dievakuasi dari wilayah perbatasan. Sebanyak 15 orang dilaporkan tewas imbas perang selama dua hari ini, terdiri dari 14 warga sipil dan seorang tentara.

Sementara itu ada sekitar 46 orang lainnya terluka, termasuk 15 personel militer imbas konflik bersenjata ini.

Pertempuran ini menjadi eskalasi paling berdarah antara kedua negara tetangga Indonesia ini selama 13 tahun terakhir.

Kamboja dan Thailand memang terlibat sengketa berkepanjangan soal wilayah perbatasan, yang sama-sama menjadi destinasi wisata populer bagi jutaan turis asing.

(afp/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER