Israel Buka Wilayah Udara, Inggris Segera Kirim Bantuan ke Gaza

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Jul 2025 15:40 WIB
Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan pihaknya tengah berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hal ini dilakukan setelah Israel disebut telah mengizinkan negara-negara asing mengirim bantuan dari udara (airdrop) ke wilayah Palestina itu.

Warga Gaza saat ini tengah menderita kelaparan karena bantuan internasional diblokade Israel.

Dalam pernyataan video yang diunggah di platform X pada Jumat (25/7), Starmer menyebut perubahan kebijakan Israel itu terjadi "terlalu terlambat". Meski begitu ia berkomitmen penuh untuk mempercepat pengiriman bantuan.

"Kami akan melakukan segala cara yang kami bisa untuk mengirim bantuan," ujar Starmer.

Seorang pejabat keamanan Israel pada hari yang sama mengatakan bahwa pengiriman bantuan lewat udara akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, dengan Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA) memimpin operasi tersebut.

"Kami sudah bekerja secara mendesak dengan otoritas Yordania untuk memuat bantuan Inggris ke dalam pesawat dan mengirimkannya ke Gaza," kata Starmer mengutip CNN.

"Kami akan menggunakan segala upaya yang kami miliki untuk membawa makanan dan bantuan penyelamat jiwa kepada rakyat Palestina secepat mungkin."

Selain pengiriman bantuan, pemerintah Inggris juga disebut mempercepat upaya evakuasi anak-anak dari Gaza untuk mendapatkan perawatan medis khusus di Inggris. Langkah ini diambil di tengah kondisi krisis kesehatan yang kian memburuk akibat blokade berkepanjangan.

Pekan ini, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan situasi kelaparan ekstrem di Gaza. Mereka mengungkapkan bahwa para relawan dan petugas bantuan di lapangan pun kini turut terdampak karena minimnya akses pangan dan distribusi logistik.

Sementara itu, Israel menolak tuduhan bahwa pihaknya menciptakan kelaparan di Gaza. Pemerintah negara itu justru menuduh Hamas sebagai pihak yang "merekayasa" kelangkaan pangan demi kepentingan politik.

Israel memang pernah mengizinkan bantuan dijatuhkan dari udara. Namun metode ini dinilai mahal dan berisiko tinggi. Beberapa warga Palestina dilaporkan tewas akibat tertimpa paket bantuan yang jatuh tidak terkendali.

Meski demikian, desakan internasional yang terus meningkat mendorong Israel untuk melonggarkan sebagian blokade dan mengizinkan bantuan dari negara sahabat untuk masuk ke wilayah tersebut, termasuk lewat jalur udara.

(tst/sur)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK