Mahal-Bahaya, Bantuan Kemanusiaan via Udara Gaza Pengalih Perhatian
Pembukaan jalur udara untuk penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina dinilai cuma untuk mengalihkan perhatian. Tekanan internasional terus menguat karena kelaparan hebat warga Gaza karena agresi dan blokade Israel.
Israel disebut sudah mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza lewat udara.
Kepala lembaga amal Medical Aid for Palestines Stevs Cutts mengatakan penerjunan bantuan makanan ke Gaza bukan solusi untuk kelaparan warga di sana.
"Melainkan pengalih perhatian," kata Cuts seperti dilansir dari CNN, Sabtu (26/7).
Selain mahal, penerjunan bantuan itu juga membahayakan warga Gaza karena bisa menimpa warga sendiri.
Dalam beberapa hari ke depan, pengiriman bantuan via udara ini diperkirakan bisa terlaksana. Inggris sudah lebih dulu menyatakan akan mengirim bantuan.
Cutts mengatakan warga Gaza kelaparan bukan karena tak ada makanan yang bisa didatangkan, melainkan karena bantuan yang siap datang diblokade Israel.
Bantuan makanan tersebut saat ini justru dilaporkan menumpuk di gudang-gudang Israel menunggu untuk disalurkan.
"Warga Palestina di Gaza kelaparan bukan karena kurangnya makanan yang tersedia, tetapi karena Israel sengaja menghalanginya," kata Cutts.
Pembukaan jalur perbatasan di darat untuk mengirim bantuan menurut Cutts adalah solusi tepat.
Penerjunan bantuan dari udara justru tak efektis untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta warga Gaza.
"Menjatuhkan bantuan dari udara tidak dapat memenuhi kebutuhan kolosal 2,3 juta orang atau menggantikan pengiriman bantuan yang aman dan terkoordinasi yang hanya dapat disediakan melalui penyeberangan darat terbuka," katanya.
Hal ini diamini oleh Direktur Komunikasi Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Juliette Touma.
"Secara umum, dalam situasi kemanusiaan, penerjunan melalui udara digunakan sebagai pilihan terakhir. Biayanya sangat mahal dan bisa sangat berbahaya," kata Touma.
Ia menambahkan bantuan lewat udara malah pernah menyebabkan korban tewas.
Penerjunan bantuan melalui udara terakhir ke Gaza terjadi pada Oktober 2024. Pada Maret 2024, CNN melaporkan setidaknya lima orang tewas ketika paket bantuan yang dijatuhkan melalui udara menimpa mereka.
(sur/sur)