Ratusan Truk Bantuan Tiba di Penyebarangan Gaza

CNN Indonesia
Minggu, 27 Jul 2025 01:24 WIB
Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah Teritori (COGAT) menyatakan 90 truk bantuan makanan diturunkan di titik-titik penyeberangan Gaza, Palestina pada Jumat (25/7). (REUTERS/Ramadan Abed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah Teritori (COGAT) menyatakan 90 truk bantuan makanan diturunkan di titik-titik penyeberangan Gaza, Palestina pada Jumat (25/7).

Lebih dari 100 truk juga dikumpulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya dari sisi perbatasan Gaza.

"Ratusan truk masih menunggu untuk diambil. "Kami terus memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza," tulis COGAT di media sosial X, dikutip dari CNN, Sabtu (26/7).

Namun, badan-badan bantuan mengatakan jumlah makanan yang sampai ke penduduk Gaza hanya sebagian kecil dari yang dibutuhkan.

Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan lembaganya memiliki jumlah yang setara dengan 6.000 truk di Yordania dan Mesir yang menunggu lampu hijau untuk memasuki Gaza.

Ia mendesak Israel untuk "mencabut pengepungan, membuka gerbang, dan menjamin pergerakan yang aman."

Israel mengizinkan Yordania dan Uni Emirat Arab untuk melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan tapi harus melalui jalur udara ke Gaza, seperti yang dilakukan kedua negara itu tahun lalu.

Di sisi lain Militer Israel menghancurkan lebih dari 1.000 truk berisi puluhan ribu paket bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Paket berisi makanan dan obat-obatan itu disebut sengaja dihancurkan di tengah krisis kelaparan warga Palestina.

Penghancuran itu dikonfirmasi sumber dari militer Israel kepada Kantor Penyiaran Israel (KAN). Pihak Israel mengklaim paket dihancurkan karena telah melanggar mekanisme distribusi bantuan.

Gelombang protes bermunculan beberapa hari terakhir karena kondisi kelaparan di Palestina yang semakin parah sejak agresi berlangsung pada Oktober 2023.

PBB melaporkan bahwa seluruh penduduk Gaza, sekitar 2,1 juta, jiwa kini berada dalam kondisi rawan pangan. Mereka tak lagi memiliki akses yang pada makanan yang cukup, bergizi, dan aman.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, 900 ribu anak sedang kelaparan, sementara 70 ribu lainnya sudah menunjukkan gejala malnutrisi.

Kemudian 115 orang meninggal karena kelaparan. Sebagian besar kematian itu bahkan terjadi dalam beberapa pekan terakhir. 

(fra/cnn/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK