Kelaparan di Gaza Kian Parah, Dokter Pingsan saat Tangani Pasien

CNN Indonesia
Minggu, 27 Jul 2025 10:10 WIB
Krisis ini tak hanya melanda warga sipil Palestina, tetapi juga tenaga medis yang bertugas menangani korban agresi Israel.
CNN melaporkan dokter-dokter di Gaza jatuh pingsan akibat kelaparan saat menangani pasien. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Jakarta, CNN Indonesia --

Krisis kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, semakin mengkhawatirkan. Krisis ini tak hanya melanda warga sipil, tetapi juga tenaga medis yang bertugas menangani korban agresi Israel.

CNN melaporkan dokter-dokter di Gaza jatuh pingsan akibat kelaparan saat menangani pasien.

"Rekan-rekan dokter menangkap saya saat pingsan, memberi saya infus dan gula. Ada dokter yang membawa minuman Tango dan saya langsung meminumnya," ujar Mohammad Saqer, dokter di Rumah Sakit Nasser, Gaza selatan, yang turut hilang kesadaran saat bertugas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bukan penderita diabetes. Ini karena kelaparan. Tidak ada gula. Tidak ada makanan," lanjutnya, seperti dikutip CNN, Sabtu (26/7).

Saqer berujar jumlah tenaga medis yang tumbang di RS Nasser bertambah drastis dalam beberapa hari terakhir. Mereka pingsan karena kelaparan dan kelelahan.

Berdasarkan pengakuan Saqer, tenaga medis di rumah sakitnya hanya mendapatkan satu piring nasi setiap hari.

"Energi kami terkuras secara fisik, dan kami diminta untuk merawat pasien yang sama-sama kelelahan," ujarnya.

"Orang yang kelelahan merawat orang lain yang kelelahan, yang lapar merawat yang lapar, yang lemah merawat yang lemah," sambung Saqer.

Pengakuan serupa juga diungkapkan Ahmad Al-Farra, direktur Rumah Sakit Al-Tahrir. Farra mengatakan kondisi mental tenaga medis di rumah sakitnya juga menurun drastis akibat fisik yang tidak bugar.

Pasokan makanan nyaris habis buntut dapur rumah sakit yang telah kehabisan makanan. Dapur kemanusiaan internasional yang semula jadi salah satu pemasok kini juga telah tutup akibat tak ada persediaan.

"Sebagian besar dari mereka sekarang menderita depresi, lemas, hingga susah konsentrasi," ucap Farra.

"Semua orang bekerja di rumah sakit tanpa makanan. Dokter dan perawat bekerja 24 jam dengan perut kosong," katanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sekitar 2,1 juta populasi Gaza saat ini menderita krisis pangan. Mereka tak lagi memiliki akses pada makanan yang cukup, bergizi, dan aman.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan 900 ribu anak kelaparan, sementara 70 ribu lainnya menunjukkan gejala malnutrisi.

Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan internasional telah mengeluarkan peringatan bersama awal pekan ini. Mereka menyebut bahwa para relawan dan rekan kerja mereka mulai melemah akibat kekurangan makanan.

Pada Sabtu, Israel akhirnya menyatakan pihaknya membuka jalur udara untuk pengiriman bantuan bagi rakyat Gaza.

Militer menyebut koridor kemanusiaan akan dibangun guna memastikan kelancaran konvoi bantuan.

(blq/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER