Rusia Peringatkan Warga Waspada Tsunami Selepas Gempa Pulau Kuril

CNN Indonesia
Minggu, 03 Agu 2025 14:35 WIB
Pemerintah Rusia tetap memperingatkan masyarakat di tiga wilayah di Kamchatka untuk bersiaga terkait peluang tsunami. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Rusia tetap memperingatkan masyarakat di tiga wilayah di Kamchatka untuk bersiaga terkait peluang tsunami yang mungkin terjadi setelah gempa mengguncang Pulau Kuril dengan magnitudo 6,8.

Peringatan tersebut disampaikan Kementerian Layanan Darurat Rusia lewat pesan di Telegram pada Minggu (3/8), tak lama setelah gempa mengguncang Pulau Kuril.

"Ketinggian gelombang diperkirakan rendah, tetapi Anda tetap harus menjauh dari pantai," kata peringatan tersebut.

The Pacific Tsunami Warning System yang mengukur kekuatan gempa tersebut mencatat magnitudo hingga 7.00, sementara The U.S. Geological Survey mencatat kekuatan gempa 6,8. Namun keduanya tidak merilis peringatan tsunami.

Sementara itu, gunung berapi Krasheninnikov di Kamchatka meletus untuk pertama kalinya dalam 600 tahun, seperti dilaporkan kantor berita RIA pada Minggu (3/8).

"Ini adalah letusan Gunung Krasheninnikov pertama yang terkonfirmasi secara historis dalam 600 tahun," lapor RIA mengutip Olga Girina, kepala Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka.

Reuters menyebut kedua kejadian alam ini berpeluang terkait dengan gempa bumi besar yang mengguncang kawasan timur jauh Rusia tersebut pada pekan lalu, dan memicu peringatan tsunami hingga Polinesia Prancis dan Chile.

Berdasarkan gambar-gambar yang dirilis media pemerintah Rusia menunjukkan gumpalan abu menjulang tinggi, menyembur dari gunung berapi Krasheninnikov. Menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution, gunung ini terakhir meletus pada 1550.

Gumpalan abu diperkirakan mencapai ketinggian 6.000 meter, ungkap Kementerian Situasi Darurat Kamchatka dalam sebuah unggahan di Telegram.

"Gumpalan abu menyebar ke arah timur dari gunung berapi tersebut menuju Samudra Pasifik. Tidak ada daerah berpenduduk di sepanjang jalurnya, dan tidak ada hujan abu yang tercatat di daerah berpenghuni," kata kementerian tersebut, dikutip AFP.

Gunung berapi tersebut telah ditetapkan sebagai kode bahaya penerbangan "oranye", tambah kementerian tersebut, yang berarti penerbangan di wilayah tersebut dapat terganggu.

(end)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK